Oleh : Dody
Lintar
Pendidikan
Sejarah – Sejarah – Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Jakarta
Angkatan 2014
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003)
Pendidikan
adalah awal dari kehidupan kita, Pendidikan sangat berarti dan berguna bagi manusia. Banyak jenis pendidikan
yang kita ketahui bersama menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, jalur
Pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Pendidikan
formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan
nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang.
c. Pendidikan
informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Pendidikan
tak ayal dihubungkan dengan Sekolah, Kurikulum, Guru, dan Murid. Melihat UU
tadi Pendidikan dapat diartikan hanya sebagai Guru (Komunikator) yang melakukan
umpan balik dengan menggunakan media dan alat kepada Murid (Komunikan) ini bisa
juga diartikan sebagai proses komunikasi. Semua orang dapat menjadi Guru dan
Murid tak hanya berpaku kepada jalur Formal saja. Bisa dikatakan Pendidikan
juga sebagai transfer ilmu dari yang tidak tahu menjadi tahu yang membuat ilmu
itu berkumpul dan bersatu menuju sebuah “Pengetahuan” bisa dikatakan juga
manusia menjadi “Cerdas” dan “Tercerahkan” dikarenakan oleh Ilmu Pengetahuan
yang berasal dari proses Pendidikan itu sendiri.
Penulis merasakan Pendidikan berasal dari segala
jalur, dimulai dari Pendidikan Informal yang dilakukan didalam keluarga sendiri
seperti Budi pekerti dan tatakrama terhadap lingkungan sekitar dan proses
pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai kerohanian dalam beragama.
Memasuki jalur Formal dimulai dari Taman kanak-kanak disini pembelajaran lebih
banyak melakukan permainan tetapi medidik keterampilan kita dalam berhitung,
mewarnai, dan disediakan wahana bermain yang saya rasakan untuk membentuk
jasmani yang sehat dan kelincahan gerak tubuh. Lalu jenjang Sekolah Dasar
disini materi sudah mulai lebih ditekankan bukan hanya sekedar bermain dan
disini mulailah dikenal sistem Belajar atau Kerja kelompok dan dalam sistem ini
Walikelas dapat mengajarkan semua mata pelajaran kecuali Pendidikan Agama,
Pendidikan Jasmani, Muatan Lokal, dan Bahasa Inggris. Sekolah Menengah Pertama
dijenjang ini sistem pembelalajaran sudah per mata pelajaran dengan guru yang
mengajar berbeda-beda sesuai bidang studi yang diajarkan. Sekolah Menengah Atas
dijenjang ini adalah masa dimana bisa dikatakan sebagai “Remaja Labil” untuk
menuju proses atau Masa “Dewasa Awal” disinilah mulailah pembelajaran yang
dikelas X pelajaran secara Umum dan kelas XI dan XII sudah difokuskan hanya
mempelajari mata pelajaran sesuai mata pelajaran jurusan masing-masing seperti
: IPA, IPS, dan Bahasa bahkan di SMK sesuai dengan kejuruan masing-masing
seperti : Pariwisata, Akuntansi, Tata Boga, Teknik Konstruksi, dan lainnya.
Didalam
jenjang SMP dan SMA sudah mulai diperkenalkan Ekstrakurikuler yang
Berorganisasi maksudnya adalah selain mengembangkan bakat dan minat tapi kita
juga sudah menjadi pengurus dalam ekstrakurikuler tersebut yang memiliki
Permasalahan masing-masing dan Kegiatan
ini memberikan dasar – dasar pengetahuan, ketrampilan, keahlian, serta
pengalaman belajar yang akan membangun integritas sosial serta mewujudkan
karakter pembelajaran yang sejalan dengan prinsip belajar seumur hidup dan
pengalaman belajar sepanjang hayat (learning to life) yang mengacu pada empat pilar
pendidikan universal, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi
diri sendiri (learning to be),
dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together). Dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Landasan dalam kegiatan
Ekstrakurikuler yaitu : Pasal 3, “ Tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab ", dalam Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan
memberi keteladanan, dan Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan
bakatnya, minat, dan kemampuan.
Lalu Pendidikan tinggi (Perkuliahan) di Universitas disini ilmu yang akan
kita pelajari sudah difokuskan lagi agar kita dapat mempunyai pengetahuan yang
utuh dan sesuai dengan keahlian kita, maka dari itu dijenjang ini kita harus
benar-benar memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat dengan melihat
perkembangan pembelajaran kita di TK, SD, SMP, sampai dengan SMA.
Pendidikan Nonformal yang ditekankan disini seperti Kursus dan masih
banyak lainnya karena kursus sendiri ditekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
Dalam UU No 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Melihat perkembangan Pendidikan salah satu yang menjadi hal yang hangat
dan “sensitif” adalah KURIKULUM, saya yakin Kurikulum dibuat untuk menjadikan
manusia Indonesia yang lebih baik lagi tapi melihat kenyataan banyak peserta
didik yang merasakan ini seperti tugas, dan lainnya yang berkaitan dengan
Kurikulum menjadi sesuatu yang berat bagi anak murid bahkan dalam
pendistibusian buku ini juga menjadi sebuah beban yang dipikul pihak sekolah,
inilah realita pendidikan dengan carut-marutnya Pendidikan. Padahal seharusnya,
Kurikulum dibuat agar peserta didik menjadi senang dalam proses pembelajaran
dan Pendidikannya.
Salah satu Proses dari Pendidikan yang sudah saya paparkan adalah Ilmu
yang membentuk sebuah pengetahuan selain dari mendengarkan Guru (Audio)
Pendidikan juga tak dapat dipisahkan dari yang namanya “Budaya Literasi” yaitu
Budaya membaca budaya ini cukup terkenal di negara maju atau dikalangan
akademis. Membaca buku Pengetahuan disini lebih baik lagi daripada hanya
sekedar mendengarkan, karena dengan membaca kita dapat megetahui Ilmu
Pengetahuan yang sedemikian lengkapnya dan inilah yang harus ditekankan kepada
semua orang termasuk kita sebagai Mahasiswa UNJ, dengan membaca sendiri selain
kita dapat mengetahui informasi dan ilmu yang baru kita juga dapat
mentrasnferkannya kepada para teman-teman apalagi yang mengambil kependidikan
dapat ditrasnferkan kepada peserta didik demi terwujudnya anak yang
berpengetahuan dan berwawasan luas. Budaya ini sangat digencarkan di dunia
Kampus oleh Dosen-dosen kita, saya sendiri sedang berusaha untuk memulai
membaca karena saya Mahasiswa Sejarah seperti buku-buku pengetahuan bahkan
Novel sejarah yang saya baca untuk selain menghibur kita juga dapat mengetahui
situasi dan kondisi serta informasi zaman pada saat itu yang biasanya tidak ada
dalam buku pengetahuan. Benarlah sebuah ungkapan “Buku adalah Jendela Dunia”
diibaratkan Rumah, jendela adalah sebuah yang harus ada didalam rumah untuk
sirkulasi udara dan sebagai tempat melihat sebuah objek keindahan misalnya dan
terpenting tempat cahaya bisa masuk dan menerangi rumah kita dengan itu dengan
buku sebagai proses pendidikan kita benar-benar “Tercerahkan” karena “PENDIDIKAN
ADALAH PENCERAHAN BAGI KEHIDUPAN” dan dengan Proses pembelajaran dalam
pendidikan ini semua demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia dan mewujudkan
tujuan Pendidikan Nasional “MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” sesuai amanat
Pancasila, UUD 1945 dan UU mengenai Pendidikan.
SERAGAM SEKOLAH (UMUM)
KURIKULUM DARI MASA KE MASA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar :)
-Kritik dan Saran membangun saya-