Rabu, 18 Maret 2015

PENDIDIKAN ADALAH PENCERAHAN BAGI KEHIDUPAN

Oleh : Dody Lintar
Pendidikan Sejarah – Sejarah – Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Jakarta

Angkatan 2014

          Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003)

Pendidikan adalah awal dari kehidupan kita, Pendidikan sangat berarti dan  berguna bagi manusia. Banyak jenis pendidikan yang kita ketahui bersama menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, jalur Pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu :
a.       Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b.      Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
c.       Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan tak ayal dihubungkan dengan Sekolah, Kurikulum, Guru, dan Murid. Melihat UU tadi Pendidikan dapat diartikan hanya sebagai Guru (Komunikator) yang melakukan umpan balik dengan menggunakan media dan alat kepada Murid (Komunikan) ini bisa juga diartikan sebagai proses komunikasi. Semua orang dapat menjadi Guru dan Murid tak hanya berpaku kepada jalur Formal saja. Bisa dikatakan Pendidikan juga sebagai transfer ilmu dari yang tidak tahu menjadi tahu yang membuat ilmu itu berkumpul dan bersatu menuju sebuah “Pengetahuan” bisa dikatakan juga manusia menjadi “Cerdas” dan “Tercerahkan” dikarenakan oleh Ilmu Pengetahuan yang berasal dari proses Pendidikan itu sendiri.

Penulis merasakan Pendidikan berasal dari segala jalur, dimulai dari Pendidikan Informal yang dilakukan didalam keluarga sendiri seperti Budi pekerti dan tatakrama terhadap lingkungan sekitar dan proses pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai kerohanian dalam beragama. Memasuki jalur Formal dimulai dari Taman kanak-kanak disini pembelajaran lebih banyak melakukan permainan tetapi medidik keterampilan kita dalam berhitung, mewarnai, dan disediakan wahana bermain yang saya rasakan untuk membentuk jasmani yang sehat dan kelincahan gerak tubuh. Lalu jenjang Sekolah Dasar disini materi sudah mulai lebih ditekankan bukan hanya sekedar bermain dan disini mulailah dikenal sistem Belajar atau Kerja kelompok dan dalam sistem ini Walikelas dapat mengajarkan semua mata pelajaran kecuali Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani, Muatan Lokal, dan Bahasa Inggris. Sekolah Menengah Pertama dijenjang ini sistem pembelalajaran sudah per mata pelajaran dengan guru yang mengajar berbeda-beda sesuai bidang studi yang diajarkan. Sekolah Menengah Atas dijenjang ini adalah masa dimana bisa dikatakan sebagai “Remaja Labil” untuk menuju proses atau Masa “Dewasa Awal” disinilah mulailah pembelajaran yang dikelas X pelajaran secara Umum dan kelas XI dan XII sudah difokuskan hanya mempelajari mata pelajaran sesuai mata pelajaran jurusan masing-masing seperti : IPA, IPS, dan Bahasa bahkan di SMK sesuai dengan kejuruan masing-masing seperti : Pariwisata, Akuntansi, Tata Boga, Teknik Konstruksi, dan lainnya.
Didalam jenjang SMP dan SMA sudah mulai diperkenalkan Ekstrakurikuler yang Berorganisasi maksudnya adalah selain mengembangkan bakat dan minat tapi kita juga sudah menjadi pengurus dalam ekstrakurikuler tersebut yang memiliki Permasalahan masing-masing dan Kegiatan ini memberikan dasar – dasar pengetahuan, ketrampilan, keahlian, serta pengalaman belajar yang akan membangun integritas sosial serta mewujudkan karakter pembelajaran yang sejalan dengan prinsip belajar seumur hidup dan pengalaman belajar sepanjang hayat (learning to life) yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal,  yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together). Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Landasan dalam kegiatan Ekstrakurikuler yaitu : Pasal 3, “ Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ", dalam Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan, dan Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan kemampuan.
Lalu Pendidikan tinggi (Perkuliahan) di Universitas disini ilmu yang akan kita pelajari sudah difokuskan lagi agar kita dapat mempunyai pengetahuan yang utuh dan sesuai dengan keahlian kita, maka dari itu dijenjang ini kita harus benar-benar memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat dengan melihat perkembangan pembelajaran kita di TK, SD, SMP, sampai dengan SMA.
Pendidikan Nonformal yang ditekankan disini seperti Kursus dan masih banyak lainnya karena kursus sendiri ditekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional. Dalam UU No 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Melihat perkembangan Pendidikan salah satu yang menjadi hal yang hangat dan “sensitif” adalah KURIKULUM, saya yakin Kurikulum dibuat untuk menjadikan manusia Indonesia yang lebih baik lagi tapi melihat kenyataan banyak peserta didik yang merasakan ini seperti tugas, dan lainnya yang berkaitan dengan Kurikulum menjadi sesuatu yang berat bagi anak murid bahkan dalam pendistibusian buku ini juga menjadi sebuah beban yang dipikul pihak sekolah, inilah realita pendidikan dengan carut-marutnya Pendidikan. Padahal seharusnya, Kurikulum dibuat agar peserta didik menjadi senang dalam proses pembelajaran dan Pendidikannya.
Salah satu Proses dari Pendidikan yang sudah saya paparkan adalah Ilmu yang membentuk sebuah pengetahuan selain dari mendengarkan Guru (Audio) Pendidikan juga tak dapat dipisahkan dari yang namanya “Budaya Literasi” yaitu Budaya membaca budaya ini cukup terkenal di negara maju atau dikalangan akademis. Membaca buku Pengetahuan disini lebih baik lagi daripada hanya sekedar mendengarkan, karena dengan membaca kita dapat megetahui Ilmu Pengetahuan yang sedemikian lengkapnya dan inilah yang harus ditekankan kepada semua orang termasuk kita sebagai Mahasiswa UNJ, dengan membaca sendiri selain kita dapat mengetahui informasi dan ilmu yang baru kita juga dapat mentrasnferkannya kepada para teman-teman apalagi yang mengambil kependidikan dapat ditrasnferkan kepada peserta didik demi terwujudnya anak yang berpengetahuan dan berwawasan luas. Budaya ini sangat digencarkan di dunia Kampus oleh Dosen-dosen kita, saya sendiri sedang berusaha untuk memulai membaca karena saya Mahasiswa Sejarah seperti buku-buku pengetahuan bahkan Novel sejarah yang saya baca untuk selain menghibur kita juga dapat mengetahui situasi dan kondisi serta informasi zaman pada saat itu yang biasanya tidak ada dalam buku pengetahuan. Benarlah sebuah ungkapan “Buku adalah Jendela Dunia” diibaratkan Rumah, jendela adalah sebuah yang harus ada didalam rumah untuk sirkulasi udara dan sebagai tempat melihat sebuah objek keindahan misalnya dan terpenting tempat cahaya bisa masuk dan menerangi rumah kita dengan itu dengan buku sebagai proses pendidikan kita benar-benar “Tercerahkan” karena “PENDIDIKAN ADALAH PENCERAHAN BAGI KEHIDUPAN” dan dengan Proses pembelajaran dalam pendidikan ini semua demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia dan mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional “MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” sesuai amanat Pancasila, UUD 1945 dan UU mengenai Pendidikan.

 SERAGAM SEKOLAH (UMUM)

KURIKULUM DARI MASA KE MASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar :)
-Kritik dan Saran membangun saya-

MOTTO ::

JADIKANLAH HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN DAN BUATLAH HARI ESOK LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI!!!!

Mengenai Saya

Foto saya
Cibinong-Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Sedang merangkai masa depan, dan menempuh pendidikan Di Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014

Blog Teman :

MOTIVASI ...:::...:::

PERCAYALAH AKAN KEMAMPUAN DIRIMU SENDIRI, ITU AKAN MENGHINDARKAN KAMU DARI ORANG-ORANG YANG INGIN MEMATAHKAN SEMANGATMU...