Tampilkan postingan dengan label Perkuliahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perkuliahan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Juni 2016

Kurikulum 2013


A. PENGERTIAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[1].
Dalam KBBI sendiri arti “Kontemporer” adalah kontemporer/kon·tem·po·rer/ /kontémporér/ a pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini: di samping tarian klasik disuguhkan juga tarian --; bulan ini diadakan pameran seni lukis -- di Taman Ismail Marzuki, Jakarta[2]. Dapat disimpulkan bahwa Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kontemporer adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang berkonteks waktu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini sesuai degan perkebambangan jiwa zamannya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[3].
  Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika. Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri[4].
Kurikulum 2013 sendiri bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga  negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia[5]. Kurikulum 2013 dirancang secara utuh, tidak hanya meliputi aspek kognitif dan keterampilan tetapi juga sikap spiritual dan sikap sosial. Hal ini tercermin pada struktur isi Kurikulum 2013 yang menyangkut Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4 beserta Kompetisi Dasarnya (KD). Dalam pembelajaran guru diharapkan dapat mengaitkan KD-KD pada KI 3 dan KI 4 dengan KD-KD pada KI 1 dan KI 2, sehingga aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. KURIKULUM  2013
·         RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
·         Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan  perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.  Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana  mengupayakan agar sumberdaya manusia  usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi  sumberdaya manusia  yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

·         Tantangan Eksternal
Tantangan  eksternal  antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern Tantangan  eksternal  juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan  imbas teknosains serta mutu, investasi,  dan transformasi bidang pendidikan.

·         Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan  dengan  penyempurnaan  pola pikir sebagai berikut:
1)      pola pembelajaran yang  berpusat pada guru menjadi pembelajaran  berpusat pada peserta didik.  
2)      pola  pembelajaran satu arah  (interaksi guru-peserta  didik) menjadi pembelajaran  interaktif  (interaktif  guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3)      pola  pembelajaran terisolasi menjadi  pembelajaran secara jejaring
4)      pola  pembelajaran pasif menjadi pembelajaran  aktif-mencari
5)      pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 
6)      pola pembelajaran  alat tunggal menjadi  pembelajaran berbasis alat multimedia;
7)      pola pembelajaran berbasis  massal  menjadi  kebutuhan pelanggan  (users) dengan  memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8)      pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu  pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9)      pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

·         Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum  selama ini  telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013  untuk  Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah  diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 
1)      tata kerja guru yang bersifat individual  diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2)      penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3)      penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

·         Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan  dengan  cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

·          KARAKTERISTIK KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1)      mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2)      sekolah  merupakan bagian dari  masyarakat  yang  memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3)      mengembangkan  sikap, pengetahuan, dan  keterampilan  serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4)      memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5)      kompetensi dinyatakan dalam bentuk  kompetensi  inti kelas  yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6)      kompetensi  inti  kelas  menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)  kompetensi  dasar,  dimana semua  kompetensi  dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7)      kompetensi  dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi Horizontal dan vertikal).

·         LANDASAN KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dikembangkan  dengan  landasan filosofis  yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia  berkualitas yang  tercantum  dalam  tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia. 
            Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori  kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan[6].

C. PENILAIAN TERHADAP KURIKULUM 2013
Pengamat Pendidikan Dharmaningtyas mencoba memaparkan secara rinci kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013 dalam diskusi bertajuk Akses Pendidikan Berkualitas untuk Semua besutan Network for Education Watch (NEW) atau Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Tyas berpendapat, salah satu kelebihan kurikulum 2013 adalah memiliki konsep yang jelas terhadap lulusan yang ingin dicapai. "Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kompetensi ditentukan masing-masing di tiap mata pelajaran. Sehingga, ibarat baju, semua bagiannya berasal dari bahan berbeda. Tapi kurikulum 2013 tidak dimulai dari potongan tapi sudah ada model lulusan yang ditetapkan. Sehingga kompetensi masing-masing mata pelajaran menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai," kata Tyas di Hotel Mega Matraman, Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Selain itu, lanjutnya, kurikulum 2013 juga memiliki sisi positif lainnya. Misalnya sisi paradigma karena mengemas mata pelajaran menjadi lebih maknawi dalam kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik. "Kemudian, dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran murid aktif, guru sebagai fasilitator maupun motivator, semua aspek kehidupan bisa menjadi sumber pembelajaran, serta melahirkan manusia pembelajar," paparnya. Meski demikian, kurikulum 2013 juga memiliki sisi negatif. Pertama, ujar Tyas, kurikulum 2013 penuh kontradiksi. Mau melahirkan manusia yang kreatif, kritis, inovatif, tapi penuh materi yang normatif karena ada penambahan jam belajar agama.
"Kedua, berharap proses pembelajaran lebih leluasa tapi ada penambahan jam pelajaran. Ketiga, kurikulum 2013 cocok untuk sekolah yang sudah maju dan gurunya punya semangat belajar tinggi, masyarakat yang sudah terdidik, muridnya memiliki kemampuan dan fasilitas setara, serta infrastruktur telekomunikasi dan transportasi sudah merata sehingga tidak menghambat proses," urai Tyas. Selain itu, kekurangan lainnya terletak pada penggunaan Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif. Apalagi, lanjutnya, guru di Indonesia pada umumnya malas belajar dan minim rasa ingin tahu."Mayoritas orangtua tidak peduli pada proses belajar sang anak, kemampuan anak dan fasilitas tidak setara, infrastruktur telekomunikasi tidak merata, serta beban guru dan orangtua meningkat," tuturnya[7].
Kurikulum 2013 ini baik sekali bila dalam prosesnya dijalankan dengan benar, dikarenakan Model-model penilaian pada Kurikulum 2013 mengadaptasi model-model penilaian standar internasional Penilaian  dalam Kurikulum 2013  diharapkan  dapat membantu peserta didik  untuk  meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.  Secara umum soal-soal  berstandar internasional memiliki karakteristik: 1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi; 2) berbasis permasalahan kontekstual;  dan  3) menggunakan bentuk tes beragam. Karakteristik tersebut yang akan digunakan sebagai acuan untuk penyusunan soal-soal di tingkat satuan pendidikan. Karakteristik soal-soal standar internasional tersebut sesuai dengan  pengembangan model-model penilaian dalam Kurikulum 2013,  yang mengarahkan peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, cerdas, kreatif, serta mampu berkontribusi dalam peradaban dunia.  Pengembangan model-model penilaian tersebut dituangkan dalam bentuk Standar Penilaian, yang digunakan untuk mengukur pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang dijabarkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)[8].

D. ISU PENDIDIKAN KONTEMPORER  KURIKULUM 2013
Berikut permasalahan kurikulum 2013, seperti dilansir laman Kemendikbud, Kamis (11/12/2014).
1.      Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013.
2.      Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum 2013
3.      Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah namun baru terevaluasi
4.      Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas.
5.      Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak selaras
6.      Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administrative berlebihan bagi guru.
7.      Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
8.      Ketidaksiapan guru yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di sekolah dan di luar sekolah.
9.      Ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan akibat keterlambatan atau ketiadaan buku.
10.  Berganti-gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang berulang[9].





[1] UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
[2] http://kbbi.web.id/kontemporer
[3] UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013
[5] Permendikbud No 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah menengah atas/madrasah aliyah  
[6] Permendikbud No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah atas/madrasah aliyah
[7] http://news.okezone.com/read/2014/11/08/65/1062782/kelebihan-kekurangan-kurikulum-2013
[8] Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional
[9] http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013

Minggu, 10 Januari 2016

Filsafat (Pemikiran Cina)

Haiii world, jumpa lagi dalam Blog saya yang semakin berkembang ini haha :D....selamat 2016 ya kawan, semoga yang kalian semogakan dapat terwujud ya. Khususnya gue yang 2016 ini akan keluar IP nya *teringat akademik* dan akan lengser serta (entah) naik lagi di Organisasi yang di "Rumah" atau di "Rantauan" *keinget Organisasi* aaahhh Tuhan tolong.... #NP:LumpuhkanIngatanKu *Curahan Hati* ahsudahlaah kan gue gamau bahas begonoan, oke by the way in the busway (?) hari ini gue akan posting mengenai Filsafat Cina yang kebetulan itu adalah tugas gue, daripada cuma jadi sesuatu yang tak bermanfaat di Laptop mending di Posting hehe
*Kalau mau Copas inget cantumkan sumber Blog ini, biar makin VAROKAH*


Oke, apa yang lau pikirkan ketika lau mendengar FILSAFAT??? Kalo kata wikipedia Filsafat itu....
" Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar.Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa. "

Kalo mendengar kata Cina? apa yang ada dibenak lau? Lagi-lagi kalo kata Wikipedia Cina atau kalo sekarang disebut Tiongkok itu...
" Republik Rakyat Tiongkok (Hanzi Sederhana: 中华人民共和国; Hanzi Tradisional: 中華人民共和國; Pinyin: Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó, disingkat Tiongkok; sejak 28 Juni 1967 hingga 14 Maret 2014 juga disebut Republik Rakyat Tiongkok/RRT atau Republik Rakyat Cina/RRC, literal: Republik Rakyat Tionghoa) adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur yang beribukota di Beijing. Negara ini memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia (sekitar 1,35 milyar jiwa) dan luas wilayah 9,69 juta kilometer persegi, menjadikannya ke-4 terbesar di dunia. Negara ini didirikan pada tahun 1949 setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok, dan sejak saat itu dipimpin oleh sebuah partai tunggal, yaitu Partai Komunis Tiongkok (PKT). Sekalipun seringkali dilihat sebagai negara komunis, kebanyakan ekonomi republik ini telah diswastakan sejak tahun 1980-an. Walau bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, ia masih tetap menjadi pemerintahan satu partai. "

Nah karena Cina/Tiongkok ada di Asia, tepatnya di Timur maka.... Lagi... Lagi... Kata Wikipedia Filsafat Timur itu adalah.
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik Rakyat Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat Barat, terutama pada Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’ masih lebih menonjol daripada agama. "

Nah udah kebayang belum Filsafat Cina kayak gimana? Belom? Yaudah deh karena gue baik hati nih ceritanya... Check This Out...

 MEMAHAMI FILSAFAT
          Untuk memahami apa itu Filsafat kita akan mulai dengan Ilmu dan Pengetahuan. Pengetahuan itu dimulai dengan rasa ingin tahu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Ilmu merupakan Pengetahuan yang kita gumuli sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan yang belum kita tahu dengan rendah hati bahwa semuanya akan kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tak terbatas ini dan dengan filsafat kita dapat mengoreksi diri, dan berterus terang kepada diri kita sendiri. Pokok permasalahah yang dikaji filsafat adalah logika, etika, dan estetika. Cabang filsafat yang saat ini berkembang adalah Filsafat pengetahuan, filsafat moral, filsafat seni, metafisika, filsafat pemerintahan, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, dan filsafat matematika[1]. Filsafat tidak dapat terpisahkan dengan tiga unsur yang membentuk filsafat itu yaitu ada Ontologi yaitu Hakikat apa yang dikaji, lalu ada Epistemologi yaitu cara mendapatkan pengetahuan yang benar, dan yang terakhir adalah aksiologi yaitu nilai kegunaan ilmu.

MEMAHAMI FILSAFAT SEJARAH
            Dalam menunjang proses pembelajaran Sejarah Asia Timur, yaitu dengan Filsafat Cina. Karena mahasiswa sejarah ketika membahas mengenai filsafat Cina ada baiknya kita juga memperhatikan apa itu Filsafat Sejarah, yang merupakan sebuah ilmu pendukung yang membantu kita agar menjadi lebih bijak dalam sejarah, apa lagi pada Program Studi Pendidikan Sejarah yang akan terjun ke masyarakat untuk mengajarkan peserta didik, jadi Filsafat Sejarah sangat dibutuhkan, baru kita akan membahas mengenai Filsafat Cina. Menurut Romein Teori/Filsafat Sejarah adalah untuk menyajikan teori dan konsep yang memungkinkan seorang ahli Sejarah mengadakan integrasi terhadap semua pandangan fragmentaris mengenai masa silam yang mempunyai tugas menyusun kembali kepingan masa silam sehingga kita dapat mengenali wajah aslinya, akan tetapi Filsafat Sejarah tidak mengajarkan bagaimana pengkajian sejarah harus dilakukan, akan tetapi Filsafat sejarah dapat menawarkan pengertian mengenai untung ruginya berbagai pendekatan terhadap masa silam dan menjadikan kita waspada terhadap pendapat keliru mengenai tugas dan tujuan pengkajian Sejarah[2].

ALAM PIKIRAN BANGSA CINA SECARA UMUM
Kedudukan Filsafat dalam peradaban Cina bisa disamakan dengan kedudukan agama pada peradaban-peradaban lai. Di Cina Filsafat seklalu menjadi perhatian bagi setiap orang yang terdidik, karena pada zaman dahulu pendidikan pertama yang ia terima adalah Filsafat, mereka diajarkan Untaian ajaran Confucius, Buku Mencius, Pelajaran Agung, dan Doktrin Jalan tengah keempat buku itu merupakan buku penting penganut paham neo-Confucianisme. Menurut filsuf Cina prestasi yang tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia adalah prestasi ketika manusia menjadi bijaksana yang mampu mengidentifikasi dirinya dengan alam semesta. Banyak orang yang menyatakan bahwa Filsafat Cina adalah filsafat dunia ini yang sulit untuk menegaskan apakah benar atau salah, tetapi dalam Filsafat Cina yang terlalu filsofis mmebuat Filsafat Cina kadang kurang dimengerti maknanya, dikarenakan memang ada perbedaan bahsa yang dimengerti, yang berbeda dengan orang kebanyakan[3]. Ada banyak keyakinan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari komunitas Cina, beberapa keyakinan itu terkait dengan kewajiban-kewajiban religious atau dengan misteri keberuntungan di masa depan, lainnya terkait dengan hal-hal yang dianggap orang kain sebagai tahayul tanpa basis faktual, selain mencari peruntungan duniawi di masa datang, tujuan utama orang Cina adalah memelihara sehangat dan sebahagia mungkin hubungan dengan arwah-arwah orang mati[4].
Selama satu abad terdapat dua cara hidup dan berpikir bangsa Cina yaitu cara berpikir secara orang-orang barat, dan cara berpikir secara asli dari nenek moyang mereka, kedua cara ini saling berpengaruh terhadap perkembangan Cina, ratusan tahun yang lalu bangsa Cina lebih menyukai cara hidup seperti nenek moyang mereka dan mereka berpikir sebagai bangsa yang unggul dalam berbagai hal, akan tetapi hal itu bertolak belakang pada akhirnya mengizinkan bangsa lain memasuki wilayahnya, dan memengaruhi kejiwaan mereka. Dalam beberapa hal bangsa Cina mempunyai kemampuan yang kurang baik dibanding bangsa lain, mereka awalnya berpikir mereka unggul dan bangsa barat dikatakan sebagai bangsa biadab akan tetapi mereka ternyata salah malah bangsa barat memilki kelebihan. Orang Biadab dari Eropa itu diketahui mempunyai kelebihan di Medan perang, akan tetapi belum tentu jauh lebih baik dari Romawi, dan bangsa yang dekat dengan alam seperti Eskimo yang mempunyai pengetahuan mengenai satwa. Bangsa Cina jauh lebih menghargai yang bersifat kejiwaan. Komunisme jauh lebih mirip filsafat barat pada umumnya dibanding pemikiran tradisional yang digantikannya di Cina, akan tetapi mereka tidak bersekutu baik dengan bangsa barat, padahal bangsa barat telah banyak dibantu oleh bangsa barat akan tetapi mereka malah melawan bangsa barat juga, dan banyak yang berkesimpulan bangsa Timur penuh dengan teka-teki rahasia. Bangsa Cina menentang demokrasi barat, dan berbalik menjadi Komunis dikarenakan revolusi yang dilakukan rakyat Cina, dikarenakan tertindas dan terpersok dalam jurang kemiskinan, akan tetapi yang lebih menjadi alasan karena kaum cendikiawan yang berhasrat untuk mempunyai kedudukan yang tinggi, terhormat dipandang bangsa lain. Mereka menganggap filsafat barat yang baik dalah komunis, dan mereka menjadikan paham itu untuk digunakan di negara Cina, bahkan partai komunis Cina dikatakan sebagai ahli waris kecendikiaan para pemikir Cina masa lampau. Bangsa Cina berhubungan jarang berhubungan dengan permesinan, namun kebanyakan bangsa Cina menerima alat-alat yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Ciri khas pandangan Cina adalah yang diutamakan bukanlah ketentuan ilahi yang tegas atau ajaran kefilsafatan, melainkan manusia seorang, dan tidak mengutamakan keanggunan lahiriah atau kesejahteraan material, akan tetapi keadaan kejiwaannya. Kebanyakan filsuf Cina menghasilkan pemikiran yang dihadapi manusia secara tetap, dan suatu masalah yang kita hadapi pada masa ketika masalah itu ditulis, karena dunia ini semakin rumit maka dampak tekanan terhadap jiwa manusia menjadi suatu masalah yang sulit untuk dipecahkan, orang Cina menjadi manusia yang mencari cara memungkinkan merela hidup bersama orang lain, tanpa tersaingi oleh mereka, dan hidup didunia tanpa ditekan oleh dunia. Peradaban Cina merupakan peradaban yang berbeda dengan peradaban kita, dalam berbagai hal peradaban kita lebih tinggi daripada peradaban Cina, akan tetapi diberbagai hal yang lain peradaban Cina lah yang memiliki peradaban yang tinggi dibanding peradaban kita. Dengan demikian kita dapat katakan memandang bangsa Cina sebagai suatu laboratorium sosial besar, yang ada didalamnya selama tiga ribu tahun sejarah yang tercatat, pria dan wanita mengerjakan hal-hal dengan gagasan-gagasan  serta lembaga-lembaga yang sering berbeda dari hal-hal yang kita kerjakan dan akan membahas untuk mengetahui sesuatu yang berlangsung sampai sekarang  dan mengetahui maknanya[5]. Orang Cina memandang alam bukan sebagai rangkaian yang mati, tapi sebagai organism yang hidup dan bisa bernafas. Mereka melihat rantai emas kehidupan spiritual yang membentang di setiap bentuk eksistensi dan mengikat, sebagaimana sistem dalam tubuh organism hidup dan apa saja yang berada antara langit dan bumi[6]

 PENGAJARAN CONFUCIUS
Confucius lahir pada 551 SM di Negara Lu disuatu daerah yang kini menjadi Propinsi Shantung. Dengan kesederhanaannya menjadikan dia hidup lebih dekat dengan rakyat dan kaum bangsawan. Ia berkeyakinan bahwa meskipun patut disesalkan, namun ada masa yang mengharuskan digunakannya kekerasan oleh manusia-manusia yang bermoral untuk mencegah tidak perbudakan yang satu-satunya sebagai cara penyelesaian terakhir. Dia menjadi sosok yang suka berbicara dan memberikan pengajaran kepada khalayak ramai, hanya di kelompok kecil saja dan dia memiliki daya tarik yang luar biasa. Alasan kuat mengapa Confucius menyimpang dari pola sekolah tradisonal dikarenakan Confucius mengharapkan para muridnya agar memainkan peranan yang dinamik untuk merombak pemerintahan manapun yang mereka ikut ambil bagian di dalamnya dan membuat agar memenuhi kebutuhan rakyat. Ia mengupayakan muridnya menjadi chun tzu dan memilih muridnya tanpa memandang kedudukan calon muridnya, dan muridnya yang paling miskin sekalipun akhirnya menjadi seorang penjabat yang memiliki pengaruh yang tinggi dan membuktikan bahwa Confucius menyiapkan pendidikan yang siap dalam terjun ke pemerintahan dengan pengajaran-pengajarannya. Walau tidak memandang kedudukan Confucius sangat memperhatikan kemampuan akal dalam pemilihan muridnya, karena ia ingin yang berkedudukan rendah juga dapat menjadi Chun Tzu. Ia mengajarkan kepada muridnya bahwa ketika muridnya bertemu dengan rakyat atau orang lain jadikan itu seperti sebuah sesuatu yang sakral dan terhormat, dan pengajaran itu berbeda sekali dengan yang dilakukan oleh kaum ningrat. Seluruh sistem etika dan filsafatnya memang berdasar pada apakah hakikat manusia itu sendiri yaitu sebagai makhluk sosial. Konsepsi Tao sebagai jalan/cara dalam berperilaku (baik/buruk) merupakan jalan yang seharusnya diikuti manusia, manusia dapat memperbesar jalan, tetapi jalan itu tidak dapat memperbesar manusia ialah suatu jalan/cara bertindakan, merupakan suatu tindakan yang dijiwai oleh cita-cita keadilan yang merupakan suatu yang beragam sesuai dengan orang seorang dan keadaan fungsi jalan hampir sama dengan fungsi “Iman” bagi orang Kristen. Ia beranggapan sajian korban secara tradisional seyoginya dilakukan dan dia menentang korbanan manusia dan akhirnya praktik itu dapat berkurang. Ia mengklaim tidak mengambil kebenaran yang dalam dan meraba kebenaran dengan analisa untuk mencapai pemahaman banyaklah mendengar, saringlah mana yang baik dan ikutilah. Banyaklah melihat dan ingatlah. Confucius lebih dekat kepada hal yang konkret[7].
Confucius dalam sejarah Cina telah diakui sebagai orang yang berpengetahuan sangat luas ia memandang dirinya sebagai sebagai pewaris dan pelestari peradaban kuno, dan dipandang demikian juga oleh sejumlah orang yang hidup sezaman dengannya, walau secara Historis ia dipandang hanya sebagai seorang Guru saja, setelah masa-masa kedepannya sesuai perkembangan waktu Confucius dikenal sebagai Sang Guru (yang kedudukannya lebih tinggi daripada Guru, sang Guru dapat diibaratkan merupakan guru tunggal yang besar). Di masa Confucius pula Cina kembali menghadapi perubahan ekonomi dan sosial yang sangat luar biasa[8].

PENGAJARAN MAO TZU
Mon Tzu melepaskan diri dari Confusianisme dan mendirikan mazhabnya sendiri, tetapi dalam banyak pandangan mereka sepakat dengan Confusianisme. Mo Tzu dan Confusianisme sama kurang sekali menaruh perhatian untuk mengajar orang berpikir sendiri, daripada Confucius, dan lebih menaruh perhatian untuk membentuk aturan tetap yang harus mereka ikuti. Para penganut Moisme dikemudian hari dalam tulisannya mengenai dialektika menolak banyak aturan dan dalil yang dikemukakan para penganut Dialektika. Ajaran Mo Tzu kurang mempunyai daya tarik yang tahan lama bagi bangsa Cina. Meskipun Mo Tzu memberi sumbangan penting bagi berkembangnya minat terhadap logika, namun penalarannya sendiri tidak logis serta aneh[9]. Disamping sanksi-sanksi keagamaan, pengajarannya juga mengenai sanksi-sanksi Politik yang menguraikan teorinya tentang asal mula negara ia berpendapat bahwa otoritas penguasa sebuah negara berasal dari dua sumber yaitu kehendak rakyat dan kehendak Tuhan, tugas utama penguasa adalah mengawasi segala aktivitas rakyat, memberikan ganjaran kepada orang yang mempraktikan kasih semesta, dan hukuman bagi yang tidak menjalankannya. Negara harus menjadi totaliter dan otoritas penguasa yang mutlak, karena menurutnya negara itu dibentuk untuk supaya benar-benar dapat mengakhiri kekacauan dari hal yang benar dan salah dan Fungsi Utama negara menurutnya adalah menyatukan standar[10].

PENGAJARAN MENCIUS
Mencius, adalah penduduk asli negara Tsou sekarang ini berada di bagian Selatan Shantung di Cina Timur, Mencius mewakili sayap idealistik dari Confucius, menurutnya semua manusia mempunyai hati yang tidak bisa ditahan (melihat penderitaan) orang lain seperti ketika melihat anak kecil jatuh dalam sumur, manusia akan merasakan pilu dalam hatinya[11]. Tampaknya pemikiran Mencius ini memberitahu kita mengenai rasa peduli terhadap sesame manusia, yang kita rasakan saat kita peristiwa yang menujukkan sikap empati terhadap sesama manusia. mereka yang meninggalkan Mo Tzu, beralih ke Yang Chu dan yang meninggalkan Yang Chu beralih ke Confusianisme. Gagasan-gagasan Mencius setara dengan gagasan Plato dari Segi Sejarah maupun isinya. Mencius merupakan Pribadi yang sangat menarik dan Canggih mempunyai kelebihan dan kekurangan dan ia tidak berpandangan sempit, ia belajar pada cantrik Cucu Confucius, Tzu-ssu tampaknya ia bersikap sama demokratisnya dengan Confucius dalam hal menerima murid dari kalangan rendah. Agaknya tujuan utama Mencius ialah membuat muridnya mendapat jabatan sebagai menteri utama suatu negara sehingga dapat menerapkan prinsip yang diajarkannya. Perbedaan Mencius dan Confucius dalam bunga rampai masing-masing dijelaskan bahwa Confucius bebearapa kali terus terang mengungkapkan kesalahnnya, tetapi Mencius tidak. Mencius berpendapat bahwa adalah jauh dibawah martabat seorang sarjana seperti dia bila ia dipanggil menghadap penguasa tetapi ia menggarisbawahi pentingnya menyenangkan hati keluarga penguasa yang turun-temurun. Dia menaruh minat pada hirarki Feodalisme. Dari pokok program politik Mencius sangat sederhana yaitu bahwa kebajikan membawa keberhasilan dan dia juga menjadi filsuf yang menitikberatkan ekonomi. Mencius berpendapat segenap manusia dilahirkan dengan jenis kodrat manusiawi yang sama bahwa Kodrat manusia adalah baik. Sejauh ini hanya sedikit dari filsafat Mencius mengenai kodrat manusia dan dalam psikologisnya yang tidak selaras dengan Confucius[12].

TAOISME DAN NEO-TAOISME
          Taoisme dalam perkembangannya dapat kita bagi menjadi tiga masa waktu yang berbeda dengan perkembangan gagasan yang sama bahkan berbeda dalam setiap gagasan-gagasan. Gagasan yang pertama datang dari Yang Chu Buku Mencius mengataka  bahwa prinsip Yang Chu Setiap orang mengurus dirinya sendiri, walaupun ia bisa menguntungkan seluruh dunia dengan sehelai rambutnya, niscaya ia tidak akan melakukannya. Filsafat Taoisme bertujuan untuk menyelamatkan hidup dan menghindarkan hal-hal yang merugikan[13]. Fase kedua Taoisme adalah Lao Tzu  yang artinya “Tuan Tua”, ia merupakan seorang penduduk asli negara Ch’u yang sekarang berada di sebelah selatan Provinsi Honan. Lao Tzu mempunyai pemikiran mengenaisesuatu yang tidak bisa diberi nama. Misalnya, Universalia, terletak diluar ruang dan bangun, namun bukannya tidak bisa diberi nama. Namun di sisi lain tentulah yang tidak dapat diberi nama itu sebagian besar terletak diluar ruang dan bangun. Tao atau jalan yang dianut oleh pengikut Taoisme adalah konsep semacam ini. Yang tidak bisa diberi nama merupakan permulan langit dan bumi, Taoisme berpendapat bahwa karena adanya sesuatu, maka seharusnya ada sesuatu yang dengannya sesuatu itu menjadi ada[14]. Fase Taoisme yang terakhir adalah Chuangzhu. Dalam gagasannya mengenai kebahagiaan relatif dapat dikatakan bahwa terdapat berbagai tingkatan dalam mencapai kebahagiaan, Perkembangan bebas dari kodrat kita bisa mengarahkan kita kepada jenis kebahagiaan relative, kebahagiaan mutlak dapat dicapai lewat pemahaman yang mendalam terhadap kodrat dari segala sesuatu. Ia menentang pemerintahan Formal, yang baik adalah bukan melalui pemerintahan[15].Selanjutnya muncul Neo-Taoisme Kuo Hsiang memberikan sebuah penjelasa teoretis tentang manusia yang memiliki pikiran atau jiwa yang melampaui perbedaan segala sesuatu, sekaligus merupakan orang yang menjalankan hidup berdasarkan diri sendiri, bukan berdasar orang lain. Kualitas manusia yang seperti imi dikenal di Cina sebagai Feng Liu, dalam Neo-Taoisme dapat dikatakan sebagai masa Filsafat kaum penganut sentimentalisme[16].

HSUN TZU
Hsun Tzu Seorang penjabat dan sangat dihormati sebagai sarjana yang termahsyur. Pengaruhnya terhadap bentuk yang pada akhirnya menjadi milik Confusianisme luar biasa besarnya dan menjadi “pemberi bentuk Confusianisme kuno” Filsuf yang cemerlang tetapi ia tidak percaya akan kemanusiaan. Ia juga menjadi filsuf yang membahas mengenai Teori bahasa, mengajukan beberapa pertanyaan mengenai bahasa, dan mencoba untuk menjawabnya. Hsun Tzu menerangkan sejelas-jelasnya bahwa ia tidak percaya bahwa nama-nama yang diberikan kepada sesuatu ditetapkan secara ilahi, nama tidak secara batiniah disesuaikan dengan hal yang diwakilinya. Hsun Tzu menggunakan prinsip yang ia tetapkan mengenai bahasa untuk menganalisa serta menghancurkan proposisi-proposisi yang rancu dalam filsafat saingannya. Pernyataan paling mahsyur adalah bahwa kodrat manusia adalah buruk, yang ia lawankan dengan pendirian Mencius bahwa kodrat manusia adalah buruk, yang ia lawamankan dengan pendirian Mencius bahwa kodrat manusia adalah buruk, yang lawankan pendirian Mencius bahwa kodrat manusia adalah baik, ia melihat kejujuran moral sangat menarik dari rakyat jelata Cina dan berkesimpulan bahwa segenap rakyat Cina tidak jujur. Manusia bukan hanya buruk menurut kodratnya pada waktu dilahirkan, melainkan segenap manusia juga dilahirkan sama, dan diam-diam dia mengakui bahwa manusia bijaksana dalam kenyatannya menjadi baik oleh upaya mereka sendiri tanpa bantuan guru. Hsun Tzu hidup pada suatu masa yang banyak kesamaannya dengan masa hidup kita sendiri, yang ciri-ciri khasnya berupa kerusakan moral, peperangan yang sering terjadi, dan perasaan  bahwa maut sudah diambang pintu. Ia mengesampingkan gagasan mengenai Tuhan karena menurutnya Tuhan sekedar tatanan Alam. Hsun Tzu memandang pembagian kedalam kelas-kelas bukan terutama sebagai pembagian kelas yang didasarkan atas keturunan, dan gagasan mengenai pemerintah hakikatnya sama dengan gagasan Confucius, meskipun menpunyai pengetahuan mengenai Taoisme namun ia tidak terpengaruh olehnya[17].

FILSAFAT LEGALISME
Filsafat Legalisme merupakan filsafat yang memerhatikan keadaan karena rakyat kadang-kadang tidak patuh, filsafat kontrarevolusi yang berupaya mempertahankan kekuasan sah penguasa terhadap tuntutan yang semakin keras yang penguasa, dan pemerintah  mana pun yang tidak dapat memuaskan rakyat harus dikutuk. Penganut Legalisme menganjurkan pemerintah terpusat yang kuat yang harus menjalankan kekuasaan mutlak disertai ancaman hukuman berat. Mereka dikatakan sebagai Pembaharu mereka berupaya mencegah keluarga besar, yang merupakan lembaga yang sudah berusia berabad-abad. Meskipun Legalisme merendahkan Confusianisme, tetapi mereka mempunyai kesamaan yaitu sama menyesali mengenai keruntuhan susunan yang kacau kalau pada masa-masa itu, dan menghormati nama baik Confucius. Hsun Tzu merupakan semacam penghubung antara Confusianisme dengan Legalisme, namun ajarannya bahwa kodrat manusia itu buruk dan ototerisme yang dianutnya cenderung Legalisme. Pandangan Legalisme terhadap kodrat manusia berbeda dengan pandangan Confusianisme. Penganut Legalisme mempunyai landasan yang paling kokh dalam penegasannya mengenai perlunya cara penyelengaraan pemerintahan, yaitu Shu, bagi perilaku pemerintah. Wawasan mengenai hukum yang dianut oleh Legalisme sangat lebih mirip dengan wawasan barat dibanding yang dianut Confusianisme, namun tujuannya sangat berbeda dari apa yang kita pandang secara umum sebagai tujuan hukum[18].

EKLETISME DALAM DINASTI HAN
Sifat kekolotan Confusianisme, dan kedudukannya di Cina selama duaribu tahun terakhir dipengaruhi secara mendalam oleh apa yang dinamakan kejayaannya pada masa dinasti Han. Menghadapi suatu pemerintahan yang secara teori dalam batas-batas tertentu sesuai dengan gagasan-gagasan Confusius mengenai bagaimana seharusnya suatu pemerintahan yang secara teori dalam batas-batas tertentu sesuai dengan gagasan Confucius mengenai bagaimana seharusnya suatu pemerintahan yang diselenggarakan untuk rakyat, oleh para menteri yang dipilih oleh penguasa, yang menyerahkan kekuasaan penyelenggaraan pemerintah ke tangan mereka. Pada masa berkuasanya Dinasti Han, Confucianisme pada pokoknya merupakan ajaran yang dianut kaum ningrat serta orang baik-baik pemilik tanah kaya. Pemikiran yang legalistic sama sekali belum mati. Meskipun para penganut Confusianisme mempunyai keyakinan yang kuat bahwa mereka seharusnya memegang jabatan utama dalam pemerintahan, namun mereka terlampau disibukkan oleh persoalan  yang menyangkut adat kepercayaan , metafisika serta kepustakaan, untuk mengahadapi masalah duniawi yang menyangkut penyelengaraan rumah tangga kemaharajaan. Adalah suatu yang wajar bahwa manusia ingin melakukan suatu yang mudah. Sikap elektik yang dipunyai para penganut Confusianisme tidak sedikit dan sulit untuk menemukan Confusianisme yang murni pada dinasti Han. Pada masa berkuasanya dinasti Han bahkan kita dapati bangsawan yang berkedudukan sangat tinggi menjatuhkan hukuman atas penganiyaan budak, dan keadaan ini memsutahilkan keraguan bahwa untuk sebagian besar hal ini merupakan hasil penerapan kemanusiaan Confusianisme. Kemenangan Legalisme ialah karena penyelenggaraan pemerintahan negara dalam kenyataannya bersifat Legalsitik. Gagasan yang secara khas dipunyai oleh masing-masing filsafat utama dapat dikatakan meraih suatu kemampuan tertentu. Apa yang disebut Confusianisme pada masa Dinasti Han sebagian besar sesungguhnya adalah Taoisme. Dan Confusianisme mengalami banyak perubahan pada masa ini, berpendapat bahwa tidak mubgkin mengingkari kegelisahan dunia, untuk sebagian karena sebagian terbesar diantara mereka hidup msikin dan ambil bagian dalam kegelisahan itu[19].

BUDDHISME
          Masuknya Buddhisme di Cina telah menjadi salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah Cina, sejak kedatangannya, Buddhisme telah menjadi faktor utama dalam Peradaban Cina, khususnya yang memberikan pengaruh terhadap agama, filsafat, seni, dan kepustakaan. Walaupun banyak mazhab dalam Buddhisme, secara umum mereka yakin dan percaya bahwa dalam dunia ini konsep “Karma”, semua fenomena yang terjadi pada semesta makhluk individu merupakan manifestasi dari jiwanya, akibatnya itu merupakan balasan karma. Karma sendiri dapat dikatakan sebagai sebab dan balasannya dari akibat yang keberadaan seorang Individu disusun dari rangkaian sebab dan akibat[20].
Sekitar awal Tarikh Masehi, Buddhisme tersebar ke Cina dan India, hal ini mempunyai arti yang jauh melebihi kedatangan suatu agama begitu saja. Kita mungkin mengira bahwa tujuannya ialah agar seseorang terlahir kembali seseorang menduduki kasta tertinggi atau dewa para penganut Buddhisme menyebutnya Nirwana dan dapat ditafsirkan dengan berbafai cara, namun pada hakikatnya tujuan itu ialah suatu keadaan yang didalamnya seseorang tidak lahir kembali. Buddhisme timbul dikarenakan latarbelakang dari Hinduisme, nama keluarga yang sering dipakai untuk menyebut Buddha ialah Gautama. Dalam alam pikiran Cina biasanya Taoisme dan Buddhisme saling berhubungan dan banyak istilah dipakai dalam terjemahan kitab-kitab, ada banyak hal dalam Buddhisme secara cepat dan tak terduga sebelumnya dan tidak sesuai dengan selera bangsa Cina, Buddhisme di Cina tidak hanya menawarkan kelepasan dan kelahiran kembali kepada orang yang baik dan tawakal, melainkan juga memberikan gambaran yang jelas mengenai siksaan yang akan dialami orang jahat didalam neraka banyak jumlahnya dalam Buddhisme, Buddhisme mempunyai daya tarik bagi akal, hati dan mata dengan pemandangan mata yaitu dengan pagodanya, suatu kekeliruan bahwa Buddhisme Cina merupakan manusia dungu yang senantiasa berbicara mengenai sihir dan takhayul murahan. Meskipun berhasil luar biasa di Cina tetapi senantiasa mengesampingkan banyak keanggunan Mahayana dan menjadi menyerupai Taoisme dini[21].

NEO-CONFUSIANISME
Neo-Confucianisme, dapat dibagi menjadi beberapa fase dalam perkembangannya, yang pertama adalah Kosmologi melalui transformasi yang, penyatuan Yin, air, api, kayu, logam, an tanah dapat dihasilkan unsur itu didifusikan kedalam aturan yang harmonis dengan empat musim yang berproses . Yin dan Yang merupakan lembaga tertinggi dan tunggal, inti tertinggi secara fundamental masing-masing memiliki partikular sendiri. Neo- Confucianisme akhirnya terbagi menjadi dua mazhab deikenal sebagai Mazhab Hukum atau Prinsip, dan Mazhab Jiwa Universal[22].
Neo-Confusianisme tidak mengupayakan keabadian hidup atau takut akan kematian, bagi mereka kematian adalah peristiwa yang wajar bila maut tiba, pada akhir suatu kehidupan yang panjang dan bermakna, mereka menyadari bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.Neo-Confusianisme diserang menyimak bahwa sebagian besar orang yang hidup semasa dengannya, yang mendalam pengetahuannya tentang Neo-Confusianisme hanya sedikit mengambil tindakan menentang keburukan yang merusak moral dan menindas rakyat. Para penganut Confusianisme memandang rendah tentara , tetapi Yen Yuan memandang mulia tentara, didalam Confusianisme suatu tolak ukur baru mengenai kewibawaan menetap dimasuk-masukan atau asas semesta. Tai Chen boleh dikatakan istimewa gagasannya tidak dipahami dengan baik, bahkan juga pada masa hidupnya. Sumbangan yang diberikan sebagian anggota mazhab menyerah kepada gidaan dalam penelahaan, sehingga sumbangan para pakar kejuruan, yang mengetahui “semakin banyak mengenai sesuatu semakin sedikit”[23].

PENGARUH DUNIA BARAT
Rahasia kekuatan bangsa barat yang sebenarnya terutama  terletak pada sikap setia kawan antara pemerintah dengan rakyatnya, bangsa Cina semakin lama semakin menyadari bahwa mereka tidak dapat bertahan dengan pemikiran tradisionalnya, dan untuk mengusir bangsa asing juga maka mereka harus mau tidak mau menjadi bangsa yang di-barat-kan. Demokrasi barat dikumandangkan di Cina oleh sejumlah misionaris Kristen , suatu perkumpulan Revolusioner yang dipimpin oleh Sun Yat sen pada 1905 menetapkan sebagai tujuannya “kebebasan, kesamaan, dan persaudaraan”, Confusianisme tetap mempunyai pengaruh terhadap setiap orang Cina tetapi para pemikir Cina sepakat bahwa filsafat barat merupakan filsafat masa depan, dan Confusianisme dipandang sebagai filsafat masa lampau. Dalam keadaan menguntungkan Cina berkembang menjadi suatu bangsa yang memiliki banyak cirri khas demokrasi barat. Marxisme dan Komunisme tumbuh dengan dipimpin para pekerja, dan pata petani yang bergairah mendukung komunisme, kaum komunis berjanji akan akan menghapuskan pemerintahan imperialis dari permukaan bumi, dan kenyataan lain bahwa di Cina terdapat kekecewaan terhadap Demokrasi. Telah terjadi dengan bukti-bukti menunjukkan bahwa dengan berbagai cara khusus telah terjadi perubahan yang tidak dapat dikesampingkan sebagai perubahan dangkal. Akan tetapi dapat dipastikan bahwa semakin lama banyak unsur tradisi Cina yang dikatakan feodal dan reaksioner secara berangsur akan mendapatkan tempat penghormatannya kembali. Dan tidak menutup kemungkinan Confucius mungkin akan diagungkan sebagai pelopor yang mendahului Marx, Lenin, Stalin, Mao Zedong, seorang pahlawan Cina baru[24].

FILSAFAT CINA MODERN (FUNG YU LAN)
            Setelah tadi sudah dibahas mengenai Filsafat Cina Klasik, agar tulisan ini menjadi lebih baik lagi dalam menceritakan Sejarah Filsafat Cina, saya akan menjelaskan mengenai Fisafat Cina Kontemporer/ modern. Fungsi sejarah Filsafat sendiri menurut Fung Yu Lan untik menceritakan kepada kita apakah kata-kata daru filsuf di masa lampau benar-benar berarti bagi mereka sendiri, dan bukan menceritakan apa seharusnya yang menurut kita sendiri. Filosofis pada masa Prang Tiongkok-Jepang cenderung filosofis idealistik atau bisa dikatakan Lu-Wang dan di kampus lain  mengarah pada analisis logic dengan kecenderungan Realistik yang platonic atau Ch’eng Chu. Berpikir Filosofis atau berpikir Metafisis, bermula dengan pengalaman bahwa sesuatu itu ada, sesuatu itu berupa sensasi, emosi, atau sesuatu yang lain. Watak Filsafat tidak bisauntuk menambah pengetahuan kita yang berkenaan dengan hal-hal yang nyata, tetapi Filsafat sangat dibutuhkan dalam proses peningkatan kualitas jiwa kita. , oleh karena sifatnya yang reflektif, pada akhirnya filsafat harus juga memikirkan “sesuatu” yang secara logis tidak dapat dijadikan sebagai objek pikiran. Hal yang secara logis tidak dapat dimengerti, melampaui batas pengalaman, hal yang tidak dapat dipikirkan dan dimengerti, melampaui batas intelektual. Dari empat lingkungan dapat diklasifikasikan bahwa dua lingkungan merupakan adalah pemberian alam, dan dua lingkungan berikutnya ciptaan jiwa. Lingkungan kehidupan yang belum tersentuh keburukan adalah tingkat yang terendah, kemudian lingkungan yang berdasarkan faktor manfaat di posisi kedua, dan lingkungan yang mencapai posisi lebih tinggi dan paling tinggi hal itu tercipta bahwa tingkat pertama tidak memerlukan pemahaman dan kesadaran, tingkat kedua dan ketiga lebih memerlukan pemahaman dan kesadaran , dan lingkungan keempat memerlukan pemahaman dan kesadaran paling banyak. Lngkungan kehidupan berdasarkan faktor moral merupakan lingkungan nilai moral, dan yang melebihi itu disebut supermoral yang dalam filsafat Cina menempatkan diri filsafat Cina ke lingkungan keempat. Dan metodolofi Metafisika yang dikembangkan oleh Fung Yu Lan terdiri dari dua metode yaitu positif dan negatif. Metode positif memilkik esensi membicarakan tentang objek metafisika yang diselidiki, dan Metode Negatif justru tidak berbicara tentang itu. Metode negatif akan menjelaskan aspek-aspek yang tidak dapat digambarkan dan dianalisis secara Positif[25].



[1] Filsafat Ilmu : Sebuah pengantar populer Halaman 20-32
[2] Refleksi tentang Sejarah Halaman 1-12
[3] Sejarah Filsafat Cina Halaman 1-18
[4] Chinnese Beliefs Halaman 1-7
[5] Alam Pikiran Cina Halaman 1-10
[6] Chinnese Beliefs Halaman 14
[7] Ibid Halaman 27-48
[8] Sejarah Filsafat Cina Halaman 59-61
[9] Alam Pikiran Cina Halaman 49-72
[10] Sejarah Filsafat Cina Halaman 74-76
[11] Ibid Halaman 87-89
[12] Alam Pikiran Cina Halaman 73-98
[13] Sejarah Filsafat Cina Halaman 77-79
[14] Ibid halaman 119-120
[15] Ibid halaman 134-136
[16] Ibid Halaman 301
[17] Alam Pikiran Cina Halaman 123-144
[18] Ibid halaman 145-170
[19] Ibid Halaman 171-198
[20] Sejarah Filsafat Cina Halaman 315-318
[21] Alan Pikiran Cina Halaman 199-216
[22] Sejarah Filsafat Cina Halaman 351 & 366
[23] Alam Pikiran Cina Halaman 217-248
[24] Ibid 249-272
[25] Sejarah Filsafat Cina Halaman 429-440

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Oke sekian Filsafat Cina kali Ini *loh*
Sekian posting gue kali ini maksudnya hehe :D 

" KARENA BERBAGI ITU INDAH* "

NB : *Iyasih Indah, tapi jangan lupa cantumkan sumbernya... :p


Terimakasih and BHAY

MOTTO ::

JADIKANLAH HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN DAN BUATLAH HARI ESOK LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI!!!!

Mengenai Saya

Foto saya
Cibinong-Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Sedang merangkai masa depan, dan menempuh pendidikan Di Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014

Blog Teman :

MOTIVASI ...:::...:::

PERCAYALAH AKAN KEMAMPUAN DIRIMU SENDIRI, ITU AKAN MENGHINDARKAN KAMU DARI ORANG-ORANG YANG INGIN MEMATAHKAN SEMANGATMU...