Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juni 2016

Yuk jadi Pemuda idaman bangsa :D

Pemuda dalam pengertiannya bisa kita lihat dari berbagai sumber salah satunya adalah Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar. Seorang pemuda mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia terlihat yang menunjukkan kepribadiannya[1].

Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.

Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya[2].

Bisa dilihat diatas bahwa Pemuda sangat berarti bagi suatu bangsa, mengapa demikian? Karena dengan pemudalah masa depan bangsa dapat diteruskan cita-citanya, dengan pemuda mereka yang akan menjadi generasi penerus kepemimpinan bangsa ini, dan dengan Pemudalah harapan bangsa digantungkan secara besar dan mendalam. Begitu besarnya peran Pemuda dalam perkembangan bangsa.

Lalu bagaimanakah Pemuda dari zaman ke zaman ? Mari kita berbangga menjadi bangsa Indonesia, Mengapa ? karena dari para pemuda lah kebangkitan dan pergerakan bangsa mulai tumbuh secara massif dan besar. Apa Buktinya ? bahwa Budi Utomo didirikan oleh para Pemuda, pemuda yang bersekolah di Stovia (Sekolah Dokter Djawa) Pemuda macam merekalah yang peduli akan bangsanya sendiri, apakah mereka peduli dengan bangsa dengan cara berpolitik ? Oh tidak, sekali lagi saya katakana TIDAK. Mereka tumbuh kesadaran berbangsanya, mencintai bangsanya dengan cara mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang Pendidikan dan Kebudayaan, bayangkan pemuda zaman itu sudah tergerak hatinya untuk mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang Pendidikam dan Kebudayaan, betapa sungguh merekalah Pemuda idaman bangsa, pemuda yang benar-benar dirindukan bangsa. Walau awalnya organisasi terbuka hanya untuk kalanga Jawa-Madura, tapi pada akhirnya Organisasi ini pun terbuka dan pada akhirnya mereka menyadari bahwa politik juga perlu bagi bangsanya.

Secara sadar atau tidak kesadaran pendidikan itu penting tumbuh dari seorang calon dokter dikarenakan alasan bahwa mereka sudah mengenyam pendidikan terlebih dahulu, dan mengetahui kebermanfaatan Pendidikan, dan melihat suatu peluang bahwa dengan Pendidikan Hindia Belanda kelak akan tumbuh kesadaran berbangsanya. Kemudian mari kita kedalam peristiwa 1928 dalam kongres Pemuda II, dalam ketiga kali sidangnya ditempat yang berbeda-beda, pada sidang yang ke III disuatu tempat yang sekarang menjadi museum sumpah Pemuda, terikrarlah “SUMPAH PEMUDA” sebagai suatu itikad baik bangsa dalam menyatukan segla Jong di berbagai belahan Nusantara (Hindia Belanda) bersatu, dan menamakan diri mereka sebagai Putra dan Putri Indonesia, dan disanalah Lagu kebangsaan didengungkan pertama kali.

Sungguh Pemuda zaman-zaman pendahulu sangat luar biasa semangatnya, banyak peristiwa kebangsaan nasional yang timbul dari para Pemuda dimulai dari Budi Utomo, Sumpah Pemuda, dan bahkan jangan lupa kemerdekaan Indonesia bisa tercapai dikarenakan desakan golongan Muda Indonesia, yang mendesak golongan tua untuk memerdekakan Indonesia, Sungguh Pemuda idaman bangsa yang sangat kita banggakan, dan suatu kebangaan dari pemudalah muncul-muncul pemimpin bangsa sang Founding Fathers Soekarno dan Hatta.

Pemuda juga tak sampai situ perannya, setelah kemerdekaan Indonesia para pemuda pun terus melakukan pergerakannya, peristiwa yang mungkin kita tak akan lupa adalah Reformasi 1998, jutaan mahasiswa turun ke jalan-jalan di Indonesia, demi menurunkan Rezim Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun di bumi Indonesia, dan akhirnya beliau mundur. Tak sampai itu pemuda pun di UNJ yang masih hangat dibicarakan ribuan mahasiswa turun ke Rektorat demi penurunan UKT adik mahasiswa 2016, dan penghapusan uang pangkal, walau terkabul dan ada poin yang tidak menguntungkan, namun Pemuda UNJ sudah layak dijadikan Idaman, saya teringat ketika saya sedang mengadvokasi Mahasiswa Baru SNMPTN 2016, atas aksi kita mereka pun mengucapkan Terimakasih, sungguh perasaan yang melegakan bagi diri saya pribadi hehe.



Mari kita masuk menjadi Pemuda idaman bangsa saat ini, hmm bagaimana ya caranya ? disini saya akan memfokuskan kepada Mahasiswa sebagai Pemuda, cara yang jitu menjadi Pemuda idaman bangsa untuk mahasiswa dengan cara kembali menggaungkan semangat Mahasiswa dalam prinsip-prinsip mahasiswa atau pilar Mahasiswa sebagai agent of Change, Moral Forces, Iron stocks, dan Social control. Keempat pilar itulah yang harus dipegang mahasiswa agae menjadi pemuda yang luar biasa, dan diharapkan bisa menjadi idaman bangsa. Mungkin disini para mahasiswa harus sering merefleksikan hal itu, dan disadari oleh SEMUA MAHASISWA, buka hanya anak Eksekutif, Legislatif, ORMAWA, BSO, dll tapi seluruh lapisan mahasiswa.
Bahwa mahasiswa itu penting bagi bangsa, Pemuda itu penting bagi bangsa.

Dalam dunia kampus juga mungkin mahasiswa bisa turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat. Harus ditanamkan bahwa tiga hal itu penting juga dilaksanakan perguruan tinggi dengan salah satunya mahasiswa sebagai komponen perguruan tinggi tersebut, dengan hal itu terjadilah keharmonisan antara mahasiswa dan kampus dan mahasiswa terhadap bangsa.

Mungkin sekian esai saya mengenai Pemuda idaman bangsa, sebagai suatu penutup  Sukarno pernah berkata — 'Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.', penting bagi kita mengetahui sebuah sejarah, pahlawan itu menurut saya adalah seseorang yang berkontribusi besar dan bermanfaat bagi bangsanya seperti tertulis bahwa sejarah itu penting Kiranya kita dapat belajar banyak ini dan dengan belajar Sejarah kita juga belajar Dengan Sejarah Kita akan menjadi orang yang bijaksana dan menjadi pribadi yang berbeda dalam hal kebaikan dan dengan mempelajari Sejarah itu pula juga seperti yang dikatakan “Historia est Magistra Vitae”,  Sejarah adalah Guru yang terbaik, maksudnya sejarah itu merupakan sebuah pengalaman yang akan menjadikan kita bijaksana dan “pintar’ artinya sejarah itu membuat suatu bangsa menjadi arif bijaksana dan tidak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulunya atau kesalahan pada masa lalu, itulah pentingnya kita sebagai pemuda idaman bangsa diharapkan dapat mengetahui sejarah bangsanya sendiri. Semoga kita bisa menjadi pemuda idaman bangsa yang baik dan benar demi kemajuan bangsa kita, bangsa Indonesia dan proses mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia nantinya… Aamiin.


"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ... Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"
~Soekarno (Bung Karno)~


[1] http://indomaterikuliah.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-pemuda-ilmu-budaya-dasar.html
[2] http://muchad.com/pengertian-pemuda-dan-macam-macamnya.html

Jumat, 10 Juni 2016

Kurikulum 2013


A. PENGERTIAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara[1].
Dalam KBBI sendiri arti “Kontemporer” adalah kontemporer/kon·tem·po·rer/ /kontémporér/ a pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini: di samping tarian klasik disuguhkan juga tarian --; bulan ini diadakan pameran seni lukis -- di Taman Ismail Marzuki, Jakarta[2]. Dapat disimpulkan bahwa Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kontemporer adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang berkonteks waktu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini sesuai degan perkebambangan jiwa zamannya.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[3].
  Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika. Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri[4].
Kurikulum 2013 sendiri bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga  negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia[5]. Kurikulum 2013 dirancang secara utuh, tidak hanya meliputi aspek kognitif dan keterampilan tetapi juga sikap spiritual dan sikap sosial. Hal ini tercermin pada struktur isi Kurikulum 2013 yang menyangkut Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4 beserta Kompetisi Dasarnya (KD). Dalam pembelajaran guru diharapkan dapat mengaitkan KD-KD pada KI 3 dan KI 4 dengan KD-KD pada KI 1 dan KI 2, sehingga aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan dapat dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. KURIKULUM  2013
·         RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
·         Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan  perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.  Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana  mengupayakan agar sumberdaya manusia  usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi  sumberdaya manusia  yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

·         Tantangan Eksternal
Tantangan  eksternal  antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern Tantangan  eksternal  juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan  imbas teknosains serta mutu, investasi,  dan transformasi bidang pendidikan.

·         Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan  dengan  penyempurnaan  pola pikir sebagai berikut:
1)      pola pembelajaran yang  berpusat pada guru menjadi pembelajaran  berpusat pada peserta didik.  
2)      pola  pembelajaran satu arah  (interaksi guru-peserta  didik) menjadi pembelajaran  interaktif  (interaktif  guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3)      pola  pembelajaran terisolasi menjadi  pembelajaran secara jejaring
4)      pola  pembelajaran pasif menjadi pembelajaran  aktif-mencari
5)      pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 
6)      pola pembelajaran  alat tunggal menjadi  pembelajaran berbasis alat multimedia;
7)      pola pembelajaran berbasis  massal  menjadi  kebutuhan pelanggan  (users) dengan  memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8)      pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu  pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9)      pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

·         Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum  selama ini  telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013  untuk  Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah  diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: 
1)      tata kerja guru yang bersifat individual  diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2)      penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3)      penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

·         Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan  dengan  cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

·          KARAKTERISTIK KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1)      mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2)      sekolah  merupakan bagian dari  masyarakat  yang  memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3)      mengembangkan  sikap, pengetahuan, dan  keterampilan  serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4)      memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5)      kompetensi dinyatakan dalam bentuk  kompetensi  inti kelas  yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6)      kompetensi  inti  kelas  menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)  kompetensi  dasar,  dimana semua  kompetensi  dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7)      kompetensi  dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi Horizontal dan vertikal).

·         LANDASAN KURIKULUM :
Kurikulum 2013 dikembangkan  dengan  landasan filosofis  yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia  berkualitas yang  tercantum  dalam  tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia. 
            Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori  kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah; Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan[6].

C. PENILAIAN TERHADAP KURIKULUM 2013
Pengamat Pendidikan Dharmaningtyas mencoba memaparkan secara rinci kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013 dalam diskusi bertajuk Akses Pendidikan Berkualitas untuk Semua besutan Network for Education Watch (NEW) atau Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Tyas berpendapat, salah satu kelebihan kurikulum 2013 adalah memiliki konsep yang jelas terhadap lulusan yang ingin dicapai. "Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kompetensi ditentukan masing-masing di tiap mata pelajaran. Sehingga, ibarat baju, semua bagiannya berasal dari bahan berbeda. Tapi kurikulum 2013 tidak dimulai dari potongan tapi sudah ada model lulusan yang ditetapkan. Sehingga kompetensi masing-masing mata pelajaran menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai," kata Tyas di Hotel Mega Matraman, Matraman, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Selain itu, lanjutnya, kurikulum 2013 juga memiliki sisi positif lainnya. Misalnya sisi paradigma karena mengemas mata pelajaran menjadi lebih maknawi dalam kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik. "Kemudian, dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran murid aktif, guru sebagai fasilitator maupun motivator, semua aspek kehidupan bisa menjadi sumber pembelajaran, serta melahirkan manusia pembelajar," paparnya. Meski demikian, kurikulum 2013 juga memiliki sisi negatif. Pertama, ujar Tyas, kurikulum 2013 penuh kontradiksi. Mau melahirkan manusia yang kreatif, kritis, inovatif, tapi penuh materi yang normatif karena ada penambahan jam belajar agama.
"Kedua, berharap proses pembelajaran lebih leluasa tapi ada penambahan jam pelajaran. Ketiga, kurikulum 2013 cocok untuk sekolah yang sudah maju dan gurunya punya semangat belajar tinggi, masyarakat yang sudah terdidik, muridnya memiliki kemampuan dan fasilitas setara, serta infrastruktur telekomunikasi dan transportasi sudah merata sehingga tidak menghambat proses," urai Tyas. Selain itu, kekurangan lainnya terletak pada penggunaan Ujian Nasional (UN) sebagai evaluasi standar proses pembelajaran siswa aktif. Apalagi, lanjutnya, guru di Indonesia pada umumnya malas belajar dan minim rasa ingin tahu."Mayoritas orangtua tidak peduli pada proses belajar sang anak, kemampuan anak dan fasilitas tidak setara, infrastruktur telekomunikasi tidak merata, serta beban guru dan orangtua meningkat," tuturnya[7].
Kurikulum 2013 ini baik sekali bila dalam prosesnya dijalankan dengan benar, dikarenakan Model-model penilaian pada Kurikulum 2013 mengadaptasi model-model penilaian standar internasional Penilaian  dalam Kurikulum 2013  diharapkan  dapat membantu peserta didik  untuk  meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.  Secara umum soal-soal  berstandar internasional memiliki karakteristik: 1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi; 2) berbasis permasalahan kontekstual;  dan  3) menggunakan bentuk tes beragam. Karakteristik tersebut yang akan digunakan sebagai acuan untuk penyusunan soal-soal di tingkat satuan pendidikan. Karakteristik soal-soal standar internasional tersebut sesuai dengan  pengembangan model-model penilaian dalam Kurikulum 2013,  yang mengarahkan peserta didik untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, cerdas, kreatif, serta mampu berkontribusi dalam peradaban dunia.  Pengembangan model-model penilaian tersebut dituangkan dalam bentuk Standar Penilaian, yang digunakan untuk mengukur pencapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang dijabarkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)[8].

D. ISU PENDIDIKAN KONTEMPORER  KURIKULUM 2013
Berikut permasalahan kurikulum 2013, seperti dilansir laman Kemendikbud, Kamis (11/12/2014).
1.      Tidak ada kajian terhadap penerapan Kurikulum 2006 yang berujung pada kesimpulan urgensi perpindahan kepada Kurikulum 2013.
2.      Tidak ada evaluasi menyeluruh terhadap uji coba penerapan Kurikulum 2013
3.      Kurikulum sudah diterapkan di seluruh sekolah namun baru terevaluasi
4.      Penyeragaman tema di seluruh kelas, sampai metode, isi pembelajaran dan buku yang bersifat wajib sehingga terindikasi bertentangan dengan UU Sisdiknas.
5.      Penyusunan konten Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang tidak selaras
6.      Kompetensi Spiritual dan Sikap terlalu dipaksakan sehingga menganggu substansi keilmuan dan menimbulkan kebingungan dan beban administrative berlebihan bagi guru.
7.      Metode penilaian sangat kompleks dan menyita waktu sehingga membingungkan guru dan mengalihkan fokus dari memberi perhatian sepenuhnya pada siswa.
8.      Ketidaksiapan guru yang menyebabkan beban juga tertumpuk pada siswa sehingga menghabiskan waktu siswa di sekolah dan di luar sekolah.
9.      Ketergesa-gesaan penerapan menyebabkan ketidaksiapan penulisan, pencetakan dan peredaran buku sehingga menyebabkan berbagai permasalahan akibat keterlambatan atau ketiadaan buku.
10.  Berganti-gantinya regulasi kementerian akibat revisi yang berulang[9].





[1] UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
[2] http://kbbi.web.id/kontemporer
[3] UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013
[5] Permendikbud No 69 Tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah menengah atas/madrasah aliyah  
[6] Permendikbud No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah atas/madrasah aliyah
[7] http://news.okezone.com/read/2014/11/08/65/1062782/kelebihan-kekurangan-kurikulum-2013
[8] Panduan Penyusunan Soal Standar Internasional
[9] http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013

Sabtu, 15 Agustus 2015

Orientasi? Itu Apa Sih?

Hai Gaes, Jumpa lagi dengan gue, iya ini GUE kok bukan si DOI *salah dan gagal fokus* haha…

Oke di malam Minggu dibulan Agustus ini, kita akan bercerita (Kita? Gue aja sih sebenarnya) mau membahas suatu yang menarik untuk dibahas di Malam Minggu yang masih terasa hawa-hawa liburannya (Padahal 16 hari lagi kuliah semester baru) haha…

Hmm… bentar lagi para mahasiswa baru akan datang ke kampus-kampus untuk belajar, dan para adik-adik yang bersekolah telah selesai melaksanakan sebuah kegiatan awalan sebagai gerbang kita memasuki lingkungan akademik yang baru… apakah itu? ORIENTASI *jreng* *horor* *menjerit* *TIDAAAAAAAKK*……. FIX INI LEBAY!!!
Oke, gue akan membahas mengenai Orientasi… Yupz Orientasi, tapi kita harus terlebih tahu dahulu apa sih yang dimaksud dengan Orientasi?

orientasi/ori•en•ta•si/ /oriéntasi/ n 1 peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar; 2 pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; (menurut KBBI : http://kbbi.web.id/orientasi)

Kalau kata E-book (https://books.google.co.id/books?id=d_HHWRqvNecC&pg=RA1-PT142&lpg=RA1-PT142&dq=Pengertian+Orientasi&source=bl&ots=qf-FjLCrWK&sig=UnvZMblMfJ5QOeZe09o5x1zctuA&hl=id&sa=X&ved=0CDUQ6AEwA2oVChMI_tSfmJurxwIVQ5OUCh1w4AER#v=onepage&q=Pengertian%20Orientasi&f=false) Orientasi merupakan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pada peran mereka, organisasi, kebijakansanaan-kebijaksanaanya, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan pada rekan kerja mereka.

Bisa dibilang kita pegawai (?) iya pegawai untuk membuat nama almamater kita bangga dan menjadi harum dikancah luas (kalau bisa sampai Internasional dah), bukan pegawai yang kerja dikantoran, pegawai kalau level kita ya bekerja untuk kampus menjadi baik, karena kita kan termasuk komponen utama hidupnya kegiatan akademis, dan rekan kerja siapa dalam membuat nama kampus harum? yah banyak dari para Pendidik, staff kependidikan, serta teman-teman/senior/bahkan junior kita sekalipun haha... Iyupz, kurang lebih seperti itulah pengertian Orientasi. Pada intinya dan harapan bersama Orientasi adalah suatu program kegiatan memperkenalkan kita dengan sebuah wahana/lingkungan yang akan menjadi tempat kita bernaung. Maka dari itu, kegiatan-kegiatan Orientasi lebih banyak membuat kita untuk mengenal “lebih dalam” lingkungan kita, karena ada Peribahasa “Tak kenal, maka tak sayang”, dan Orienntasi menjadi salah satu kegiatan kita untuk mengenal dan menyayangi sesuatu, Yah kurang lebih sama dalam mencari jodoh harus ada Orientasi Cinta (Ini apasih wkwkwk :v) Hal-hal yang berbau dan/ berhubungan dengan Orientasi banyak sekali dalam lingkungan Kita seperti :
1. masa ORIENTASI peserta didik /
2. masa ORIENTASI peserta didik baru /
3. masa ORIENTASI siswa
4. Latihan Dasar Kepemimpinan
5. Pelantikan Anggota Baru

Tapi biasanya yang lebih dikhawatirkan yah Orientasi peserta didik secara umum seperti OSPEK atau MOS/MOPD/MOPDB Yupz… itulah hal-hal yang berbau atau berhubungan dengan kata Orientasi, semakin kesini sepertinya kata “Orientasi” menjadi suatu hal yang tidak cukup baik mungkin kali yah. Kenapa? Entah apa yang mendukung pernyataan ini saya rasa kalimat orientasi sudah dipandang tidak cukup baik (Tidak cukup baik yah, bukannya tidak baik) karena nama MOPD/MOPDB/MOS saat ini telah berganti nama menjadi sebuah nama yang lebih enak didengar (dan mungkin dirasakan) Yupz, mulai tahun ini sebuah SMA yang cukup dekat dengan saya (atau mungkin sekolah lain juga) mengganti nama MOPD/MOS/MOPDB menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), haha jadi inget sama nama Orientasi kampus ku yang bernama Masa Pengenalan Akademik (MPA).Iyupz namanya diubah menjadi MPLS, akan tetapi kontennya acaranya mungkin ada yang sama bahkan ada berubah. Kalau di SMA saya sih sepertinya paling hanya menambah dan memperbaiki, secara MOPD ku bukan ajang yang menegangkan diri ini hehe.  Oke, saat-saat ini (mungkin sudah lama) pada saat sedang hal-hal orientasi banyak kejadian-kejadian yang diluar dugaan manusia. Dimulai dari Orientasi yang menggunakan kekerasan, lalu ada yang mengikuti orientasi tiba-tiba jatuh sakit bahkan hingga meninggal, dan masih banyak lagi. Orientasi kan memperkenalkan lingkungan kita yah, disaat orientasi kekerasan dengan itu apakah itu termasuk dalam “memperkenalkan”, wah kalau begitu mah sangat disayangkan sekali sebuah institusi apalagi Institusi pendidikan menggunakan kekerasan dalam lingkungannya, apalagi sampai pihak sekolah tidak tahu menahi dengan konten acaranya waduh, sangat parah, Da diperparah setelah orientasi gaada maaf-maafan? Sudahlah itu sangat sangat PARAH. 

Seharusnya sih yah gaes orientasi itu kan mendidik yah gaes, kalo gue sih bisa memahami kalau saat orientasi ada aktivitas yang membuat sang manusia itu bisa lebih baik contohnya nada bicara penegur akan lebih tinggi saat menegur yang bersalah, atau berubah raut muka sebagai kode biar kembali tertib, hanya sebagai wahana untuk membuat keadaan semakin tertib dan terarah akan proses orientasi dapat dilakukan dengan baik dan benar. Hmm makin banyak juga sih saat liat berita di media online, media cetak, dan media elektronik berbagai kegiatan OSPEK yang berujung dengan rumah sakit atau kematian, kalau disini diakibatkan kekerasan jelas ini salah, akan tetapi kalau karena keadaan tubuh itu beda cerita. Maka dari itu penting sekali untuk memeriksa tubuh kita untuk mengikuti orientasi atau tidak. Meme-meme mengenai OSPEK juga bertebaran di dunia maya… dan tak sedikit meme itu membuat gelak tawa para pelihatnya. Kembali lagi sih untuk membuat OSPEK yang baik juga harus ada kesepkatan yang baik antara pihak kampus/sekolah dengan pihak siswa/mahasiswa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ibarat kata “TINGKATKAN KOORDINASI YANG BAIK” demi terwujudnya sebuah acara yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Lalu bagaimana dengan saya? Ya, saya adalah orang yang sangat setuju diadakannya Orientasi dalam lingkungan akademik kita, biar kita kenal dan saat kenal kita akan sayang terhadap lingkungan akademis kita dengan catatan bahwa orientasi yang diadakan dapat memenuhi berbagai tujuan atau syarat minimal seperti : 

1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan fisik sekolah yang baru mereka masuki
2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku di dalamnya.
3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu hymne dan mars sekolah
5. Memperkenalkan siswa pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah
6. Mengarahkan siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka
7. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman konsep iman, ilmu, dan amal
8. Menanamkan berbagai wawasan dasar pada siswa sebelum memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas.

Merubah paradigm kita terhadap Orientasi itu penting, karena banyak juga anak yang gak mau ikut orientasi karena malas, mugkin untuk menegah hal-hal yang kalian tak inginkan bisa Tanya-tanya panitia atau senior mengenai orientasi dikampus/ disekolah agar kita kurang lebih tahu dan semangat mengikutinya. Orientasi itu penting bagi kita untuk mengenal teman-teman baru, menumbuhkan cinta terhadap sekolah dan kampus, mengenal lingkungan kampus, mengenal dosen/guru, dan lain-lain. Kan gak lucu aja saat kita gak ikut Orientasi pas hari pertama sekolah kita cengok sendirian gak kenal orang-orang, lalu bingung pas mau ke toilet karena tak tahu arah jalan bagaikan butiran debu, saat guru/dosen masuk dia bilang “KAMU SIAPA, ANAK MANA, NGAPAIN DISINI?” karena dia gak liat pas kamu orientasi, dengan hal-hal yang itu gak menumbuhkan rasa cinta kamu terhadap sekolah/kampus deh, kan sayang banget kalau momen-momen menjadi Mahasiswa/siswa baru yang unyu dan dielu-elukan seantero jagad wkwkwkkwk…. So Gaeees? Yuk ikut Orientasi, jangan takut… karena Orientasi saat ini gak seperti tahun dulu-dulu, kalau ada hal yang tidak diinginkan saat ini Pihak KEMDIKBUD pun membuka portal laporan Kawal Pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik dengan harapan Jadilah sahabat Siswa dan Kemdikbud dengan terlibat melaporkan pelaksanaan jika terjadi perpeloncoan, pelecehan, kekerasan atau kegiatan apapun yang tidak mendidik selama Orientasi peserta didik bisa diakses pada http://mopd.kemdikbud.go.id/. Bahkan pihak KEMRISTEKDIKTI juga membuka portal http://forlap.dikti.go.id . So gaes gausah khawatir yah yang pasti siapkan dirimu, cek kondisi badan, dan tetaplah berdoa agar orientasi menjadi wahana yang positif buat kamu dan teman-teman kamu. Jadi yuk ikut Orientasi dikampus/sekolah kamu, karena secara umum orientasi itu dibuat oleh para kreator sebaik mungkin dan menjadi wahana yang baik bagi kita. SEMANGAT GAES…. BECAUSE, ORIENTATION IS FUN Hihihi….

Minggu, 05 Juli 2015

Sekilas Jurusan Sejarah-FIS-UNJ

Jurusan Sejarah merupakan jurusan yang berada dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri Jakarta, secara umum proses perkuliahan berada di Gedung K Lantai 3 FIS UNJ dan di IDB I dan IDB II,. Fasilitas yang dimiliki Jurusan Sejarah UNJ adalah ruang kelas, laboratorium Sejarah, laboratorium Usaha Jasa Pariwisata, dan Ruang Baca Sejarah. Jurusan Sejarah ini mempunyai satu lembaga Eksekutif yang bernama BEM Jurusan Sejarah dan satu lembaga legislatif yaitu LLM Jurusan Sejarah. Ruang Sekretariat OPMAWA tersebut berda di Gd. K FIS Lt. 1. Untuk ruang dosen atau bisa dikatakan ruang Sekretariat Jurusan berada di Gd. K Lt. 2 FIS, bisa ditempuh dengan menuju tangga yang berada dekat dengan Kantin FIS dan ruang OPMAWA atau ORMAWA FIS, dan ruang jurusan berada didekat dengan Akademik FIS, Ruang Jurusan Sosiologi, dan bersampingan dengan ruang jurusan Geografi. Jurusan Sejarah memiliki dua Program Studi yaitu :

1. Pendidikan Sejarah (Strata 1)
Prodi Pendidikan Sejarah memiliki visi yaitu : Pada tahun 2017 menjadi program studi yang menghasilkan lulusan profesional yang unggul dan kompetitif dalam bidang pembelajaran sejarah, penelitian dan penulisan pada tingkat nasional. Program Studi Pendidikan Sejarah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), tahun 2014 dengan jumlah nilai 366 (A) berdasarkan Surat Keputusan dari Badan Akreditasi Nasional Nomor  468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 yang berlaku hingga 14 Desember 2019, dan Sertifikat ISO 9001 : 2008 Nomor QSJ1848. Dan saat Lulus nanti akan mendapatkan gelar S.Pd (Sarjana Pendidikan)

Secara Umun Struktur Kurikulum Pendidikan Sejarah Adalah :
1. Mata Kuliah Umum (MKU) 13 SKS
2. Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) 12 SKS
3. Mata Kuliah Bidang Studi Dan Keahlian Penunjang (MKBK) 104 SKS
4. Mata Kuliah Ketrampilan Proses Pembelajaran (MKKPP) 15 SKS
Total : 144 SKS
=======================================================================

2. Usaha Jasa Pariwisata (Diploma 3)
Prodi Usaha Jasa Pariwisata memiliki visi yaitu : Pada tahun 2017 menjadi program studi yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi dan vokasi dalam bidang usaha jasa pariwisata. Program Studi Usaha Jasa Pariwisata sudah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2012, dengan nilai B, sesuai dengan SK BAN-PT No: 015/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/VII/2012, tanggal 5 Juli 2012, dan berlaku hingga 05 Juli 2017. Dan saat lulus nanti akan mendapatkan Gelar A.Md (Ahli Madya)

Secara Umun Struktur Kurikulum Usaha Jasa Pariwisata Adalah :
1. Mata Kuliah Umum (MKU) 8 SKS
2. Mata Kuliah Utama 100 SKS
3. Mata Kuliah Bidang Pendukung 6 SKS

Total : 110-112 SKS

Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Visi, Misi, Akreditasi, Gelar Lulusan, Capaian Program Pembelajaran Program Studi (PLO), Struktur Kurikulum dan kuliah-kuliah apa saja yang akan kalian dapatkan selama berkuliah di Jurusan Sejarah-FIS-UNJ bisa cek di linknya :
Pendidikan Sejarah : http://fis.unj.ac.id/?page_id=125
Usaha Jasa Pariwisata : http://fis.unj.ac.id/?page_id=127

Dan juga ingin mengetahui dosen-dosennya siapa aja, bisa cek dilinknya :

=======================================================================

Kegiatan Pembinaan di Lingkungan Jurusan Sejarah :

Sekilas mengenai TukTuk

Tetukarasa Ikasa atau biasanya disingkat menjadi TukTuk adalah sebuah kegiatan pembinaan yang dimonitori oleh BEM Jurusan Sejarah khususnya divisi Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau KPSDM, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru di lingkungan Jurusan Sejarah UNJ (Prodi Pendidikan Sejarah dan Prodi Usaha Jasa Pariwisata) acara yang berlangsung selama 3 hari, dan 2 Malam ini merupakan kegiatan yang apabila dilewatkan sangat disayangkan, karena dalam acara inilah kita akan berkumpul dengan para alumni dari berbagai generasi dan dekade, dan para mahasiswa baru dapat mendengarkan berbagai pengalaman yang diceritkan oleh para alumni yang sudah menjadi tenaga professional dalam berbagai bidang seperti dalam pemanduan wisata, guru, komisioner KPU, Tenaga ahli di Bank, penulis, dan lain sebagainya. Dan diacara ini kita dapat  menguatkan rasa persaudaraan antar generasi, sesuai dengan kepanjangan dari Tetukarasa Ikasa yaitu Temu bentuk, sambung rasa, ikatan keluarga besar Sejarah. Tetukarasa Ikasa tahun 2015 ini akan menjadi TukTuk yang ke 32 kalinya yang dilakukan oleh Jurusan Sejarah, bisa dibayangkan bukan betapa acara ini sudah lama dibangun oleh para pendahulu kita yang sudah belajar dari jurusan kita… Yuk… tunggu apalagi! Datang dan ikuti Tetukarasa Ikasa XXXII tahun 2015. Mari kita akrabkan Sejarah. Informasi lebih lanjut tunggu yaaa dari kami hehehehehehe J.

Kamis, 18 Juni 2015

Setidaknya kau (pernah) mencoba

Manusia.. tempatnya kegamangan hati dan nelangsa, banyak hal yang sampai saat ini aku sesali dalam hidup... Mengapa aku begitu menyesal?

jawabannya : entahlah, saya juga bingung hehe...

"Kenapa ya gak dari dahulu aku melakukan ini"
"ih.. coba aku melakukan itu"
"nyesel banget gue gak ikutin kata hati"
"Yaampun sebel banget, coba gw tadi ikut"

itulah sepenggal cerita manusia dikarenakan penyesalan dan takut akan mencoba sesuatu, bahkan sesuatu yang amatlah beresiko. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang akan sama kita lakukan, apa yang membuat kita berbeda?

Ya, yang membuat berbeda terkadang ada manusia yang berani mengambil resiko, dan adapula manusia yang tidak berani mengambil resiko...

"Ah aku takut"
"Gak mau ah... kalau gagal gimana? rugi gue ntar"
"Males banget ambil itu resiko takut gue..."

ya itu pula lah sepenggal cerita manusia yang gak berani mengambil resiko, padahal dengan resiko membuat kehidupan kita menjadi "sedap-sedap gurih" gitu deh hehe... Dan saat orang yang satu yang berani mengambil resiko itu berhasil, apa yang terjadi oleh orang kedua? penyesalan pun datang dan hinggap dalam benak dirinya... Ya namanya juga penyesalan, ya datang diakhir. Kalau datangnya diawal mah namanya Pendaftaran hahaha... Kenapa pendaftaran? yai gitu deh menurut akumah kan manusia itu kalau ada sesuatu ya pendaftaran gitu banyak (walau tidak semua) akan berusaha untuk datang diawal. Buktinya pas daftar ulang SNMPTN 2015 di Fakultas gw, dari 3 hari yang diberikan pendaftaran hari pertama lah yang paling ramai, dan saat di hari terakhir? sepinya luar biasa...

Kalau gue pasti pernah menyesal.. so pasti itulah, tetapi ya gitudeh jangan terlalu lama untuk menyesal, yuk ah kita Move On dari si dia *gagal fokus*... yang pasti saat kita menyesal buang jauh-jauh penyesalan itu, yuk kita buka lembaran baru dengan sesuatu yang lebih baik, pacar baru contohnya *gagal fokus lagi"... Penyesalan pernah gw alamin, tetapi ini rada unik sih haha.. kenapa? keinget pas dulu kelas X SMA lagi LDK OSIS-MPK tuh di Cilodong, dan disana ada arena "Flying Fox"... nah gue takut tuh, takut aja tiba-tiba jatuh aja gara-gara postur tubuh wkwkwk... dan alhasil akupun tak ikut... dan saat setelah LDK OSIS-MPK otomatis temen-temen gue ngomongin keasyikan fllying fox itu, dan aku sangat menyesal huaaa... kenapa gue takut??? padahal itu cuma gara-gara ke sugesti negatif, coba lo bisa merubah menjadi sugesti yang positif, lu pasti gak akan takut... oke kejadian itupun silih berganti dan 2 tahun kemudian ketika gue menjadi seksi acara BPPKO dikelas XII, LDK OSIS,MPK, Ekskul pun terpilihlah Cilodong untuk menjadi tempat terlaksananya LDK. Dan taraaa disana ada flying fox... awalnya takut dan ragu, tetapi karena dorongan orang-orang disana dan sugesti yang positif gw beranikan diri untuk flying fox... dan taraaaaa akupun eluncur... aaaaahhh.... sensasinya booo... bikin NAGIH... dan setelah dievaluasi itu semua gak terjadi kan? ahhh sekarang malah ketagihan Flying Fox wkwkwk... tapi gatau dah sekarang masih nagih atau mulai tumbuh lagi ketakutan wkwkwkwk.... yaps itumah contoh sederhananya aja.. banyak kok peristiwa atau sesuatu yang membuat manusia takut dan gak pernah mau mencoba...

Yuk kita berani mengambil resiko dalam diri kita...
jangan takut sama resiko ya...
ya walaupun kembali ke masing-masing pribadi, jangan pernah menyesal ketika kamu melakukan atau tidak melakukan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan ekspetasi yang ada...
Teruslah berusaha, teruslah belajar, teruslah tatap masa depan...
Ubah pola pikir kamu, perbanyak berkonsultasi dengan orang terpercaya demi terwujudnya sebuah keinginan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dan kelompok...

Jangan takut, jangan risau akan resiko...
karena sejatinya bila kau lakukan...
SETIDAKNYA KAU (PERNAH) MENCOBA....

=======================================================

Tulisan ini didedikasikan untuk kamu yang takut dalam mencoba dan mengambil resiko
sesungguhnya inspirasi datang dari diri sendiri dengan dorongan orang lain


SALAM MENGINSPIRASI.... :)

Rabu, 18 Maret 2015

PENDIDIKAN ADALAH PENCERAHAN BAGI KEHIDUPAN

Oleh : Dody Lintar
Pendidikan Sejarah – Sejarah – Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Jakarta

Angkatan 2014

          Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003)

Pendidikan adalah awal dari kehidupan kita, Pendidikan sangat berarti dan  berguna bagi manusia. Banyak jenis pendidikan yang kita ketahui bersama menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, jalur Pendidikan terbagi menjadi 3 yaitu :
a.       Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b.      Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
c.       Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

Pendidikan tak ayal dihubungkan dengan Sekolah, Kurikulum, Guru, dan Murid. Melihat UU tadi Pendidikan dapat diartikan hanya sebagai Guru (Komunikator) yang melakukan umpan balik dengan menggunakan media dan alat kepada Murid (Komunikan) ini bisa juga diartikan sebagai proses komunikasi. Semua orang dapat menjadi Guru dan Murid tak hanya berpaku kepada jalur Formal saja. Bisa dikatakan Pendidikan juga sebagai transfer ilmu dari yang tidak tahu menjadi tahu yang membuat ilmu itu berkumpul dan bersatu menuju sebuah “Pengetahuan” bisa dikatakan juga manusia menjadi “Cerdas” dan “Tercerahkan” dikarenakan oleh Ilmu Pengetahuan yang berasal dari proses Pendidikan itu sendiri.

Penulis merasakan Pendidikan berasal dari segala jalur, dimulai dari Pendidikan Informal yang dilakukan didalam keluarga sendiri seperti Budi pekerti dan tatakrama terhadap lingkungan sekitar dan proses pengenalan dan pemahaman terhadap nilai-nilai kerohanian dalam beragama. Memasuki jalur Formal dimulai dari Taman kanak-kanak disini pembelajaran lebih banyak melakukan permainan tetapi medidik keterampilan kita dalam berhitung, mewarnai, dan disediakan wahana bermain yang saya rasakan untuk membentuk jasmani yang sehat dan kelincahan gerak tubuh. Lalu jenjang Sekolah Dasar disini materi sudah mulai lebih ditekankan bukan hanya sekedar bermain dan disini mulailah dikenal sistem Belajar atau Kerja kelompok dan dalam sistem ini Walikelas dapat mengajarkan semua mata pelajaran kecuali Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani, Muatan Lokal, dan Bahasa Inggris. Sekolah Menengah Pertama dijenjang ini sistem pembelalajaran sudah per mata pelajaran dengan guru yang mengajar berbeda-beda sesuai bidang studi yang diajarkan. Sekolah Menengah Atas dijenjang ini adalah masa dimana bisa dikatakan sebagai “Remaja Labil” untuk menuju proses atau Masa “Dewasa Awal” disinilah mulailah pembelajaran yang dikelas X pelajaran secara Umum dan kelas XI dan XII sudah difokuskan hanya mempelajari mata pelajaran sesuai mata pelajaran jurusan masing-masing seperti : IPA, IPS, dan Bahasa bahkan di SMK sesuai dengan kejuruan masing-masing seperti : Pariwisata, Akuntansi, Tata Boga, Teknik Konstruksi, dan lainnya.
Didalam jenjang SMP dan SMA sudah mulai diperkenalkan Ekstrakurikuler yang Berorganisasi maksudnya adalah selain mengembangkan bakat dan minat tapi kita juga sudah menjadi pengurus dalam ekstrakurikuler tersebut yang memiliki Permasalahan masing-masing dan Kegiatan ini memberikan dasar – dasar pengetahuan, ketrampilan, keahlian, serta pengalaman belajar yang akan membangun integritas sosial serta mewujudkan karakter pembelajaran yang sejalan dengan prinsip belajar seumur hidup dan pengalaman belajar sepanjang hayat (learning to life) yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal,  yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together). Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Landasan dalam kegiatan Ekstrakurikuler yaitu : Pasal 3, “ Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ", dalam Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan di selenggarakan dengan memberi keteladanan, dan Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap murid pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendididkan yang sesuai dengan bakatnya, minat, dan kemampuan.
Lalu Pendidikan tinggi (Perkuliahan) di Universitas disini ilmu yang akan kita pelajari sudah difokuskan lagi agar kita dapat mempunyai pengetahuan yang utuh dan sesuai dengan keahlian kita, maka dari itu dijenjang ini kita harus benar-benar memilih jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat dengan melihat perkembangan pembelajaran kita di TK, SD, SMP, sampai dengan SMA.
Pendidikan Nonformal yang ditekankan disini seperti Kursus dan masih banyak lainnya karena kursus sendiri ditekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional. Dalam UU No 20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Melihat perkembangan Pendidikan salah satu yang menjadi hal yang hangat dan “sensitif” adalah KURIKULUM, saya yakin Kurikulum dibuat untuk menjadikan manusia Indonesia yang lebih baik lagi tapi melihat kenyataan banyak peserta didik yang merasakan ini seperti tugas, dan lainnya yang berkaitan dengan Kurikulum menjadi sesuatu yang berat bagi anak murid bahkan dalam pendistibusian buku ini juga menjadi sebuah beban yang dipikul pihak sekolah, inilah realita pendidikan dengan carut-marutnya Pendidikan. Padahal seharusnya, Kurikulum dibuat agar peserta didik menjadi senang dalam proses pembelajaran dan Pendidikannya.
Salah satu Proses dari Pendidikan yang sudah saya paparkan adalah Ilmu yang membentuk sebuah pengetahuan selain dari mendengarkan Guru (Audio) Pendidikan juga tak dapat dipisahkan dari yang namanya “Budaya Literasi” yaitu Budaya membaca budaya ini cukup terkenal di negara maju atau dikalangan akademis. Membaca buku Pengetahuan disini lebih baik lagi daripada hanya sekedar mendengarkan, karena dengan membaca kita dapat megetahui Ilmu Pengetahuan yang sedemikian lengkapnya dan inilah yang harus ditekankan kepada semua orang termasuk kita sebagai Mahasiswa UNJ, dengan membaca sendiri selain kita dapat mengetahui informasi dan ilmu yang baru kita juga dapat mentrasnferkannya kepada para teman-teman apalagi yang mengambil kependidikan dapat ditrasnferkan kepada peserta didik demi terwujudnya anak yang berpengetahuan dan berwawasan luas. Budaya ini sangat digencarkan di dunia Kampus oleh Dosen-dosen kita, saya sendiri sedang berusaha untuk memulai membaca karena saya Mahasiswa Sejarah seperti buku-buku pengetahuan bahkan Novel sejarah yang saya baca untuk selain menghibur kita juga dapat mengetahui situasi dan kondisi serta informasi zaman pada saat itu yang biasanya tidak ada dalam buku pengetahuan. Benarlah sebuah ungkapan “Buku adalah Jendela Dunia” diibaratkan Rumah, jendela adalah sebuah yang harus ada didalam rumah untuk sirkulasi udara dan sebagai tempat melihat sebuah objek keindahan misalnya dan terpenting tempat cahaya bisa masuk dan menerangi rumah kita dengan itu dengan buku sebagai proses pendidikan kita benar-benar “Tercerahkan” karena “PENDIDIKAN ADALAH PENCERAHAN BAGI KEHIDUPAN” dan dengan Proses pembelajaran dalam pendidikan ini semua demi mewujudkan Generasi Emas Indonesia dan mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional “MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” sesuai amanat Pancasila, UUD 1945 dan UU mengenai Pendidikan.

 SERAGAM SEKOLAH (UMUM)

KURIKULUM DARI MASA KE MASA

MOTTO ::

JADIKANLAH HARI INI LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN DAN BUATLAH HARI ESOK LEBIH BAIK DARIPADA HARI INI!!!!

Mengenai Saya

Foto saya
Cibinong-Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Sedang merangkai masa depan, dan menempuh pendidikan Di Universitas Negeri Jakarta angkatan 2014

Blog Teman :

MOTIVASI ...:::...:::

PERCAYALAH AKAN KEMAMPUAN DIRIMU SENDIRI, ITU AKAN MENGHINDARKAN KAMU DARI ORANG-ORANG YANG INGIN MEMATAHKAN SEMANGATMU...