Ketika aku tercengang bahkan kagum... Entahlah xD
Note :
Ini kisah nyata ku kok beneran deh gak bohong, dan ini juga bukan serius apalagi dan yang pasti ini bukan iklan terselubung -__-
Note :
Ini kisah nyata ku kok beneran deh gak bohong, dan ini juga bukan serius apalagi dan yang pasti ini bukan iklan terselubung -__-
Di Senin Kemarin rasanya mager
aja buat kuliah, ku niatkan berangkat pukul 05:50 WIB dari rumah, dan sampai
kampus kira-kira pukul 08.00, perjalanan yang melelahkan yah?. Hmm dan seiring
waktu berjalanan di 3 mata kuliah Senin Kemarin, DITIADAKAN semua. Yupz sedih hati
gue wkwkwk. Oke kali ini setelah melakukan pemikiran-pemikiran, yang ternyata
ku terlalu sibuk dengan urusan organisai dan (hampir) melupakan tugas akhir
perkuliahan, tepatnya mata kuliah Filsafat Sejarah. Dan kali ini agar tidak
sia-sia ke kampus, dengan 5 orang teman gue pergi ke Sekolah Tinggi Filsafat
Driyakara yang berada didaerah Rawasari, dengan jalan kaki dari Rawamangun ke
Rawasari dan bermodal nekat karena gaada yang tau alamat kami pun pergi kesana,
hmm walaupun banyak kebingungan akhirnya niat baik kami dapat terwujud kami
menemukan STF Driyakara itu, yang terletak di sebuah jalan pemukiman warga. STF
ini saya kira merupakan STF yang ramai dengan mahasiswa, tetapi perkiraan saya
salah, STF ini sunyi sekali keadaannya. Pertama kali menginjakkan kaki ditempat
ini, ku sangat jatuh cinta akan suasana di lingkungan akademis ini. STF yang
hijau, sunyi, nyaman, dan adem. Jarang menemukan hal ini di Jakarta haha.
Setelah bertanya dengan orang-orang disana, kami pun menuju perpustakaannya
buat mencari buku. Setelah mencari-cari buku di Katalog online, kami temukanlah
buku-buku mengenai filsafat asia selatan, Indonesia, dan asia timur. Setelah
memberikan nota peminjaman buku, kami pun harus menunggu selama kurang lebih 1 jam untuk pencarian buku, dan
untuk mengisi waktu kami pun makan siang di Warteg pinggir jalan hehe (harga
makanan pas di kantong mahasiswa). Setelah makan, kami ke perpus STF kembali
lalu membaca bukunya, dan memfotocopy nya serta tak lupa ngambil beberapa
bacaan gratis yang disediakan untuk dibaca dirumah, lalu kami pulang ke tempat
masing-masing.
Beberapa hal yang membuat saya
salut akan STF Driyakara adalah para sivitas akademikanya yang sangat ramah,
banyak sekali orang-orang yang menyapa kami dengan ucapan "selamat
siang" dan "darimana", dan itu mereka lakukan duluan kepada
kami, yang jelas-jelas ada orang asing ditempat itu, terus tak sungkan mereka
untuk melemparkan senyumnya ke kami, dan sungguh pelayanan Perpustakaannya
menurut saya baik sekali, dengan lingkungan perpustakaan yang sejuk dan bersih,
serta petugasnya yang siap melayani dan ramah. Sungguh suatu lingkungan
akademis yang patut dicontoh kebaikan pelayanan dan sivitas akademikanya. Dan
lingkungan yang sunyi pula tepat menurut saya untuk melakukan perenungan,
karena dari STF inilah lahir para pemikir-pemikir handal Indonesia, dengan
Akreditasi Prodinya mendominasi nilai "A". Hmm dan menurut saya para
sivitas akademis disana pun tak enggan untuk melakukan diskusi bersama, karena
saya lihat dua orang, yang satu merupakan petugas pelayan perpustakaan dan yang
satu sepertinya dosen/mahasiswa S2-S3 yang tanpa canggung mereka untuk
berdiskusi tanpa melihat latar belakang mereka. Dan sepertinya walau
mahasiswanya sedikit, tetapi daya juang dan semangat belajar di perpustakaannya
tak pernah padam wiihh perlu diacungin jempol STF ini. Hmm mungkin hal-hal itu
terjadi sebagai pengaplikasian mereka kali yak karena mempelajari Filsafat dan
perkembangannnya (mungkin). Yah semoga minimal dari saya sendiri bisa seperti
mereka dan menyebar juga di lingkungan kampusku, bahkan semua kampus Aamiin.
Baiklah sekian postingan ini, sampai bertemu di postingan selanjutnya hehe.
#SalamMenginspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar :)
-Kritik dan Saran membangun saya-