Pemuda
dalam pengertiannya bisa kita lihat dari berbagai sumber salah satunya adalah Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a
young person”.
Pernyataan
ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang
masa kanak-kanak dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil,
kontrol emosi dan kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar.
Seorang pemuda mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia
terlihat yang menunjukkan kepribadiannya[1].
Secara
hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu
manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya
perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil
baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15
tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda
diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan
generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di
dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya
yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya[2].
Bisa
dilihat diatas bahwa Pemuda sangat berarti bagi suatu bangsa, mengapa demikian?
Karena dengan pemudalah masa depan bangsa dapat diteruskan cita-citanya, dengan
pemuda mereka yang akan menjadi generasi penerus kepemimpinan bangsa ini, dan
dengan Pemudalah harapan bangsa digantungkan secara besar dan mendalam. Begitu
besarnya peran Pemuda dalam perkembangan bangsa.
Lalu
bagaimanakah Pemuda dari zaman ke zaman ? Mari kita berbangga menjadi bangsa
Indonesia, Mengapa ? karena dari para pemuda lah kebangkitan dan pergerakan
bangsa mulai tumbuh secara massif dan besar. Apa Buktinya ? bahwa Budi Utomo
didirikan oleh para Pemuda, pemuda yang bersekolah di Stovia (Sekolah Dokter
Djawa) Pemuda macam merekalah yang peduli akan bangsanya sendiri, apakah mereka
peduli dengan bangsa dengan cara berpolitik ? Oh tidak, sekali lagi saya
katakana TIDAK. Mereka tumbuh kesadaran berbangsanya, mencintai bangsanya
dengan cara mendirikan organisasi yang bergerak dalam bidang Pendidikan dan
Kebudayaan, bayangkan pemuda zaman itu sudah tergerak hatinya untuk mendirikan
organisasi yang bergerak dalam bidang Pendidikam dan Kebudayaan, betapa sungguh
merekalah Pemuda idaman bangsa, pemuda yang benar-benar dirindukan bangsa.
Walau awalnya organisasi terbuka hanya untuk kalanga Jawa-Madura, tapi pada
akhirnya Organisasi ini pun terbuka dan pada akhirnya mereka menyadari bahwa
politik juga perlu bagi bangsanya.
Secara
sadar atau tidak kesadaran pendidikan itu penting tumbuh dari seorang calon
dokter dikarenakan alasan bahwa mereka sudah mengenyam pendidikan terlebih
dahulu, dan mengetahui kebermanfaatan Pendidikan, dan melihat suatu peluang
bahwa dengan Pendidikan Hindia Belanda kelak akan tumbuh kesadaran
berbangsanya. Kemudian mari kita kedalam peristiwa 1928 dalam kongres Pemuda
II, dalam ketiga kali sidangnya ditempat yang berbeda-beda, pada sidang yang ke
III disuatu tempat yang sekarang menjadi museum sumpah Pemuda, terikrarlah
“SUMPAH PEMUDA” sebagai suatu itikad baik bangsa dalam menyatukan segla Jong di
berbagai belahan Nusantara (Hindia Belanda) bersatu, dan menamakan diri mereka
sebagai Putra dan Putri Indonesia, dan disanalah Lagu kebangsaan didengungkan
pertama kali.
Sungguh
Pemuda zaman-zaman pendahulu sangat luar biasa semangatnya, banyak peristiwa
kebangsaan nasional yang timbul dari para Pemuda dimulai dari Budi Utomo,
Sumpah Pemuda, dan bahkan jangan lupa kemerdekaan Indonesia bisa tercapai
dikarenakan desakan golongan Muda Indonesia, yang mendesak golongan tua untuk
memerdekakan Indonesia, Sungguh Pemuda idaman bangsa yang sangat kita
banggakan, dan suatu kebangaan dari pemudalah muncul-muncul pemimpin bangsa
sang Founding Fathers Soekarno dan Hatta.
Pemuda
juga tak sampai situ perannya, setelah kemerdekaan Indonesia para pemuda pun
terus melakukan pergerakannya, peristiwa yang mungkin kita tak akan lupa adalah
Reformasi 1998, jutaan mahasiswa turun ke jalan-jalan di Indonesia, demi
menurunkan Rezim Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun di bumi Indonesia, dan
akhirnya beliau mundur. Tak sampai itu pemuda pun di UNJ yang masih hangat
dibicarakan ribuan mahasiswa turun ke Rektorat demi penurunan UKT adik
mahasiswa 2016, dan penghapusan uang pangkal, walau terkabul dan ada poin yang
tidak menguntungkan, namun Pemuda UNJ sudah layak dijadikan Idaman, saya
teringat ketika saya sedang mengadvokasi Mahasiswa Baru SNMPTN 2016, atas aksi
kita mereka pun mengucapkan Terimakasih, sungguh perasaan yang melegakan bagi
diri saya pribadi hehe.
Mari
kita masuk menjadi Pemuda idaman bangsa saat ini, hmm bagaimana ya caranya ?
disini saya akan memfokuskan kepada Mahasiswa sebagai Pemuda, cara yang jitu
menjadi Pemuda idaman bangsa untuk mahasiswa dengan cara kembali menggaungkan
semangat Mahasiswa dalam prinsip-prinsip mahasiswa atau pilar Mahasiswa sebagai
agent of Change, Moral Forces, Iron stocks, dan Social control. Keempat pilar
itulah yang harus dipegang mahasiswa agae menjadi pemuda yang luar biasa, dan
diharapkan bisa menjadi idaman bangsa. Mungkin disini para mahasiswa harus
sering merefleksikan hal itu, dan disadari oleh SEMUA MAHASISWA, buka hanya
anak Eksekutif, Legislatif, ORMAWA, BSO, dll tapi seluruh lapisan mahasiswa.
Bahwa mahasiswa itu
penting bagi bangsa, Pemuda itu penting bagi bangsa.
Dalam
dunia kampus juga mungkin mahasiswa bisa turut berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran,
Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Masyarakat. Harus ditanamkan
bahwa tiga hal itu penting juga dilaksanakan perguruan tinggi dengan salah
satunya mahasiswa sebagai komponen perguruan tinggi tersebut, dengan hal itu
terjadilah keharmonisan antara mahasiswa dan kampus dan mahasiswa terhadap
bangsa.
Mungkin
sekian esai saya mengenai Pemuda idaman bangsa, sebagai suatu penutup Sukarno pernah berkata — 'Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.', penting bagi kita mengetahui
sebuah sejarah, pahlawan itu menurut saya adalah seseorang yang berkontribusi
besar dan bermanfaat bagi bangsanya seperti tertulis bahwa sejarah itu penting Kiranya
kita dapat belajar banyak ini dan dengan belajar Sejarah kita juga belajar
Dengan Sejarah Kita akan menjadi orang yang bijaksana dan menjadi pribadi yang
berbeda dalam hal kebaikan dan dengan mempelajari Sejarah itu pula juga seperti
yang dikatakan “Historia est Magistra Vitae”,
Sejarah adalah Guru yang terbaik, maksudnya sejarah itu merupakan sebuah
pengalaman yang akan menjadikan kita bijaksana dan “pintar’ artinya sejarah itu
membuat suatu bangsa menjadi arif bijaksana dan tidak akan mengulang
kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulunya atau kesalahan
pada masa lalu, itulah pentingnya kita sebagai pemuda idaman bangsa diharapkan
dapat mengetahui sejarah bangsanya sendiri. Semoga kita bisa menjadi pemuda
idaman bangsa yang baik dan benar demi kemajuan bangsa kita, bangsa Indonesia
dan proses mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 pada 100 tahun kemerdekaan
Indonesia nantinya… Aamiin.
"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya ... Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar :)
-Kritik dan Saran membangun saya-